webnovel

Bab 1 Kelahiran Bayi Yeremia di Tepi Pantai Mananga, Mamboro, Sumba

Berawal dari keingintahuku jam berapa seorang bayi akan lahir di Tepi Pantai Mananga, Mamboro, Sumba Barat (Sekarang Sumba Tengah), Nusa Tenggara Timur.

Saat saya dan para tamu sedang adakan acara Doa semalaman di rumah dinas Dokter Puskesmas Mananga, setelah diinformasikan oleh Juru Imunisasi Puskesmas Mananga bahwa para tamu yang berdoa di rumahnya, mau lanjutkan doa di rumah dinasku bila aku bersedia menerima mereka, seorang Bidan masuk dan beritahukan kepadaku bahwa ada seorang ibu yang akan melahirkan di dekat Pantai Mananga, agar saya siap berangkat ke sana bersamanya menolong persalinan.

Oleh sebab itu saya menyuruh ia mempersiapkan alat untuk dimasukkan ke dalam mobil ambulans dan tunggu sebentar karena saya mau berdoa dulu dengan para tamu sebelum pergi menolong persalinan.

Anehnya selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya hingga jadi Dokter Pegawai Tidak Tetap Angkatan Pertama di Daerah Sangat Terpencil, aku yang belum pernah berdoa memohon kepada Tuhan Yang Maha Tahu memberitahukan kepadaku, jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan, spontanitas memohon Tuhan memberitahukan jenis kelamin bayi yang akan lahir nanti. Saya berharap dengan doa tersebut di antara para tamu ada yang mendapatkan petunjuk supranatural dari Tuhan mengenai jenis kelamin janin tersebut karena menurut informasi daripada Juru Imunisasi Puskesmas Mananga bahwa para tamu tersebut saat berdoa biasanya mereka bisa mendapatkan petunjuk supranatural dari Tuhan berupa Penglihatan (Vision), mirip Penglihatan anak indigo tetapi berbeda atau Suara (Audibel) di telinga atau di dalam hati.

Ternyata dugaan saya tidak meleset, salah satu di antara mereka mengatakan bahwa Tuhan memperlihatkan kepadanya, nanti yang akan lahir adalah anak laki-laki dan ada ayat Alkitab yang harus kami bacakan mengenai bayi itu setelah saya memohon Tuhan memberikan nama untuk bayi tersebut. Lalu ada yang mengatakan Tuhan menamai bayi itu: Yeremia dengan ayat Alkitab yang harus dibaca saat itu adalah Yeremia 1:5, yang tertulis demikian: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau. Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.

Mengenai nama Yeremia, saya sangat kaget karena dugaan saya tidak mungkin orang tua dan kakek dari anak yang akan lahir bersedia menerima nama yang tidak lazim bagi mereka yang beragama Islam. Apalagi kakek dari anak yang lahir tersebut adalah Imam di Masjid setempat. Oleh sebab aku memohon pengampunan dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang agar Dia tidak murka bila mereka tidak setuju anak yang akan lahir diberi nama: Yeremia.

Bukannya Tuhan mengabulkan doaki, malah melalui seorang di antara mereka, Tuhan menegaskan bahwa bila mereka menolak nama itu, maka Dia akan mengambil anak itu seperti dua anak laki-laki yang telah diambilNya dari mereka. Oleh sebab itu aku bertambah takut pada Tuhan, tapi berusaha menenangkan hati untuk berdoa selanjutnya karena merasa tidak enak tinggalkan para tamu yang barusan dikenal tengah malam untuk menolong persalinan pertama sejak tugas di Puskesmas Mananga.

Doaku mohon Tuhan informasikan jam berapa bayi tersebut akan lahir, lalu ada yang menyebutkan bahwa Tuhan katakan jam 01:00 bayi tersebut akan lahir, sehingga kami sangat bersyukur berarti hanya 1 jam aku tinggalkan mereka di rumah dinasku.

Sebelum naik ke mobil ambulans, aku sempat tanyakan pada suami dari ibu yang akan melahirkan: "Apakah mereka sudah punya anak laki-laki?" Ia menjawab: "Ya, dua orang, tapi sudah dipanggil Tuhan saat masih kanak-kanak!" Lalu kutanya lagi: "Apakah ingin punya anak laki-laki lagi?" Langsung ia jawab; "Ya dok!" Akupun tidak ragu-ragu untuk mengatakan bila yang lahir nanti laki-laki, beri nama Yeremia. Anehnya ia sama sekali tidak menolak karena Tuhan sudah membuat hatinya suka dengan nama tersebut.

Sampai di rumah dekat Pantai kenangan terindah tersebut, ternyata Tuhan menolong proses persalinan berjalan lancar, tepat jam 01:00 bayi laki-laki lahir dan saya langsung panggil Yeremia, ketika tampak jenis kelaminnya. Kakek serta ibunya juga setuju diberikan nama itu tanpa saya beritahu jika mereka menolak nama itu, maka Tuhan akan mengambil kembali seorang dua orang kakak laki-lakinya.

Walaupun kejadian kelahiran bayi yang sudah diketahui jenis kelaminnya, sebelum bayi ada dalam kandungan, bahkan sebelum ibu bayi tersebut ada, sejak dahulu sebelum ada alat pemeriksaan USG, sudah tertulis di dalam Alkitab, tetapi saat itu baru pertama kali aku mendoakan mohon kepada Tuhan petunjuk tentang jenis kelamin bayi yang akan lahir.

Berikut ini ayat Alkitab yang menerangkan tentang jenis kelamin anak yang akan dilahirkan oleh Sara, istrinya Bapa Abraham, leluhur Bangsa Israel, yaitu: Kejadian 18:10 yang tertulis demikian: Dan FirmanNya: Sesungguhnya Aku aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu akan mempunyai seorang anak laki-laki!"

Bahkan sebelum Perawan Maria ada di bumi, Nabi Yesaya sudah menuliskan di dalam Kitab Yesaya 7:14, sebagai berikut: "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perawan muda akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel!"

Oleh sebab itu aku ingin mendoakan 100 Ibu hamil agar Tuhan memberikan petunjukNya tentang jenis kelamin bayi yang akan mereka lahirkan, tanpa dilakukan Pemeriksaan USG.

Tetapi sampai sekarang belum sampai 100 Ibu Hamil yang kudoakan karena tidak bersama lagi mereka yang dulu berdoa bersamaku.

Bab 2 Kelahiran bayi Gad di Rumah Dinas Paramedis Puskesmas Mananga.

Setelah berhasil melacak Jenis Kelamin bayi melalui doa sesuai dengan Kisah di dalam Alkitab dan terjadi pada kelahiran bayi Yeremia tersebut, saya ajak mereka mendoakan istri seorang staf Puskesmas Mananga yang sedang hamil agar Tuhan juga memberikan petunjukNya tentang jenin kelamin janinnya. Ada yang dapat Penglihatan dari Tuhan, nampak jenis kelaminnya laki-laki dan Tuhan menamai janin itu Gad. Salah satu ayat Alkitab tentang Gad, salah satu suku Israel tertulis di dalam Kejadian 49:19 sebagai berikut: "Gad, ia akan diserang oleh gerombolan, tetapi ia akan menyerang tumit mereka!"

Setelah beberapa bulan kemudian, tiba saatnya Gad akan lahir, sehingga aku diberitahu oleh salah satu staf Puskesmas Mananga. Sebelum memeriksa ibu yang akan melahirkan itu, aku ajak seorang anak dari rombongan tamu dulu yg sempat kunjungi rumah dinasku, berdoa memohon Tuhan informasikan jam berapa bayi Gad akan lahir. Ternyata anak yg kuajak doa tidak mendapatkan petunjuk dari Tuhan tentang jam berapa seperti waktu Yeremia lahir, dia hanya dengar Tuhan berkata: "Hai anakKu, nantikan kehendakKu!"

Padahal saya sangat ingin tahu jam berapa bayi akan lahir karena saya ingin kepastian bila bisa lahir lancar, malamnya saya akan ke Kota Waikabubak untuk bisa ikut rapat dinas besok pagi. Oleh sebab itu saya ulang berdoa memohon sampai 3 kali kepada Tuhan, tetap jawabanNya sama, bahkan yang ketiga, ada teguran Tuhan sebagai berikut: "Hai anakKu, bukankah sudah 3 kali kukatakan, Nantikan kehendakKu?"

Setelah itu saya lakukan pemeriksaan pada Ibu yang mau melahirkan tersebut dan nampaknya masi beberapa jam lagi baru ia melahirkan, maka saya pamitan mau ambil air dengan mobil ambulans ke mata air yang jaraknya sekitar 3 km. Setelah itu kami mandi dan makan malam, lalu berdoa sebelum kunjungi Ibu yang akan melahirkan.

Saat kami berdoa, anak yang doa bersamaku dengar suara Tuhan berkata: "Hai anakKu, tolonglah saudaramu, sebab sebelum engkau menolong dia, Aku telah menolongnya!"

Kami sangat bersyukur atas jawaban Tuhan dan segera ke rumah dinas Paramedis Puskesmas untuk menolong persalinan.

Di sana saya sempat berdoa lagi sebelum pakai sarung tangan, memohon Tuhan mengeluarkan janin tersebut seperti Nabi Yunus cepat keluar dari mulut ikan paus. Ternyata doa saya terkabul, saya barusan pakai sarung tangan sebelah, kepala janin langsung nongol. Dan benar lahir jenis bayi kelamin laki-laki sesuai petunjuk Tuhan, lalu saya melengkapi namanya: Gad Yunus karena kecepatan lahirnya, seperti Nabi Yunus keluar dari mulut ikan. Teringat pula berkat Nabi Musa untuk Suku Gad tentang kelapangan dari Tuhan kepada Gad, yang tertulis di dalam Kitab Ulangan 33:20a: "Terpujilah Tuhan yang memberi kelapangan kepada Gad!"

Lalu ayahnya yang tidak hadir saat itu, kemudian melengkapi nama anaknya dengan nama marga saya dan marganya, menjadi Gad Yunus Ndoen Bani.

Bab 3 Kelahiran bayi Ishak di Waikabubak

Karena kejadian yang beruntun tentang pelacakan jenis kelamin janin tersebut, mendorong saya mengirim artikel kesaksian rohani kepada Redaksi Tabloid Bethany Surabaya dengan judul: Melacak Jenis Kelamin Janin Secara Alkitabiah. Ternyata Tabloid Bethany, yang memuat artikel tersebut juga dibaca oleh seorang Bidan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat, sehingga ia memohon aku doakan seorang Ibu Hamil di sebuah toko di Waikabubak, yang hamil anak ke-6 karena ingin gugurkan kandungannya agar aku cegah rencana aborsi.

Ia sudah punya 5 anak perempuan dan setiap lahir selalu ada lipatan dua garis di paha bayi, yang dianggap berarti anak berikutnya juga perempuan, sehingga ia mau gugurkan kandungannya karena yakin bakal lahir perempuan juga.

Oleh sebab itu aku mampir ke rumah mereka yang dulu berkunjung ke rumah dinasku untuk berdoa mohon Tuhan berikan petunjuk agar ia batalkan rencana aborsi tersebut. Ternyata ada yang dapat penglihatan dari Tuhan bahwa janin yang dalam kandungan tersebut adalah laki-laki dan Tuhan namai Ishak karena mereka akan tertawa seperti Sara. Hal itu tertulis di dalam Kitab Kejadian 21:6 sebagai berikut: "Allah telah membuat aku tertawa, setiap orang yang mendengarnya akan tertawa!"

Setelah dapat petunjuk dari Tuhan, aku segera mencari alamat Ibu yang mau gugurkan kandungannya, lalu menanyakan apakah ia sedang hamil? Ia pun tersenyum dan mengatakan, ya. Aku sampaikan pesan Tuhan bahwa ia akan lahirkan anak laki-laki dan Tuhan namai Ishak karena Anda akan tertawa. Benar ia tertawa dan batalkan rencana aborsi.

Genap saat melahirkan pun tiba dan ternyata lahir bayi berjenis kelamin laki-laki dan orangtuanya memberi dia nama Ishak sesuai pesan Tuhan yang saya sampaikan.

Aku sangat kagum dengan rencana Tuhan selamatkan janin tersebut, justru harus lewat artikel Melacak Jenis Kelamin Janin Secara Alkitabiah di Tabloid Bethany, yang sempat dibaca oleh Bidan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat. Tetapi untuk muncul ide buat Artikel tersebut, harus didahului dengan kelahiran bayi bejenis kelamin laki-laki yang Tuhan namai Yeremia di dekat Pantai Mananga.

Semoga dengan adanya Cerita ini, para pembaca yang ingin lakukan Aborsi, batalkan rencana tersebut karena Tuhan yang ciptakan janin tersebut walaupun Anda tidak inginkan dia hidup sampai dilahirkan.

TAMAT.