webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Me Vs Your Identity

Dipermainkan cinta? Mungkin sebagian orang pernah merasakannya. Naya gadis lugu, berpenampilan kuno dan selalu di kepang dua, giginya diteralis, kulit kecoklatan. Naya nekat menyatakan perasaan kepada sahabatnya. Abimanyu Pratama cowok teladan, berprestasi, jadi idola para gadis di sekolah. Namun, kemudian Abi menghilang hingga bertahun-tahun sejak pernyataan cinta itu. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Naya bertransformasi setelah 4 tahun menempuh pendidikan di luar negara gadis itu menjadi modis, cantik, berkulit putih, rambut sepunggung menarik perhatian lawan jenisnya tidak terkecuali Putra, sahabatnya yang selalu siap sedia di samping Naya sejak bertahun-tahun. Putra menyatakan perasaannya kepada Naya di saat hati Naya masih trauma akan cintanya di masa lalu, saat yang bersamaan Papanya jatuh sakit dan perusahaan nyaris bangkrut. Abimanyu Cinta pertama Naya hadir kembali sebagai penyebab sakit Papanya dan juga kehancuran perusahaan milik keluarga. Kekaguman Naya berubah menjadi kebencian. Hal yang tidak terduga Abimanyu diam-diam menggunakan identitas lain untuk selalu membantu Naya, hal tersebut membuat Naya jatuh hati pada sisi lain identitas baru Abimanyu. Kenapa Abimanyu kembali? Kenapa ia harus menggunakan identitas lain untuk berada di sisi Naya? Siapa yang akhirnya dipilih oleh Hati Naya? Abimanyu cinta pertamanya? Putra yang selalu ada untuk Naya? Atau cinta yang lain?

Pena_aQuina · Urban
Not enough ratings
150 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Bab 99. Perhatian Bu Sanjaya kepada Calon Menantu

Putra bersemangat menuruni anak tangga, dia segera duduk di ruang tengah dan menyalakan televisi, pura-pura melihat acara yang ada. 

Tidak lama kemudian Naya masuk ke dalam rumah setelah salah seorang pelayan membukakan pintu untuknya. Naya terhenyak melihat Putra masih menonton televisi. Dia lalu mendekati Putra dengan wajah lelahnya.

"Kamu belum tidur?"

"Ah, kamu sudah pulang? Aku pikir kamu akan pulang larut malam. Kebetulan aku belum mengantuk." Putra pura-pura terkejut melihat kedatangan Naya.

Naya kemudian beringsut duduk di samping Putra dan menyandarkan kepalanya di bahu Putra. Membuat Putra reflek membusungkan dada agar Naya nyaman bersandar padanya.

"Kamu sudah makan?"

"Sudah. Apa kamu masih lapar? Ingin makan?"

"Tidak. Aku tidak nafsu makan."

"Hmm,"

"Izinkan aku meminjam bahumu sebentar."

"Tentu."