Sepulang dari kunjungannya di keraton, Khalid senyum-senyum sendiri di kamar pribadinya. ia benar-benar gemas saat membayangkan Amira mencibir dan mengerucutkan bibirnya serta melontarkan kata-kata ejekan yang khusus ditujukan kepadanya. Tindakan Amira menunjukkan bahwa penilaian Khalid pada Amira yang lemah dan bodoh selama ini adalah salah.
"Kau benar-benar mengejutkan Amira. Kau yang kelihatan lemah ternyata bisa sekuat itu di hadapan sultan. Apakah kau selama ini hanya pura-pura lemah? Atau karena kau berada di sebelah ayahmu sehingga kau berani dan manja? Ah, mengapa aku jadi berubah seperti ini setelah mengobrol denganmu tadi? Bukannya aku benci kamu sejak dulu ya?'
Khalid mendesah kesal dengan perasaan yang menggodanya. Bayangan Amira benar-benar selalu menari-nari di pelupuk matanya. Bibirnya mengatakan tidak namun pikirannya selalu pada Amira.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com