Usai melaksanakan pesta peringatan ulang tahun pernikahan yang ke 45 Amir masih merebahkan diri di kamarnya. Dia benar-benar masih belum bisa melupakan semua peristiwa yang terjadi di ruang pesta semalam, dari kegagalan menjerat Fatih dan Aurel hingga pembunuhan dua anak buah yang dilakukan olehnya tanpa sengaja.
Amir meremas rambutnya, dan melempar barang-barang yang ada di sekelilingnya sebagai pelampiasan atas perasaan yang ia pendam selama ini. Beberapa kali Amir merasa hidupnya diombang-ambingkan oleh nasib yang tidak memihak kepada dirinya. Dia berpikir bahwa Tuhan tidak adil kepadanya sehingga apapun yang dia inginkan tidak pernah dikabulkan. Hingga waktu menjelang Ashar Amir masih saja belum keluar dari kamarnya.
Prank
Support your favorite authors and translators in webnovel.com