***
"Lagi," pinta Aletta mengerucutkan bibir lagi di hadapan Arkhano. Pria itu tertawa, kemudian mengecupnya pelan.
"Sudah. Ini yang terakhir," ucap Arkhano setelahnya. Pupil pria itu membesar dan dia mendesah tertahan. Dia mendengus geli pada Aletta yang mengangkat dagu, memasang ekspresi menantang sembari mengeratkan pelukan di leher. "Jangan bermain-main, Aletta."
"Aku tidak bermain-main, Arkhano," ujarnya berbisik sembari bergerak di pangkuan Arkhano, membuat napas pria itu memburu. Dia menahan tubuh Aletta di atas ereksinya, membuat gadis itu menggelinjang.
Arkhano terkekeh geli. "Tidak sekarang," ujarnya membawa tubuh itu agar duduk di sampingnya. Aletta mendesah kecewa, namun tak melanjutkannya lagi. "Gadis nakal," ledeknya menatap Aletta dengan sindiran.
"Aku merindukanmu," sahut Aletta bergelayut manja pada lengannya yang kokoh.
"Aku tahu," balas Arkhano tersenyum simpul. "Tidak sekarang, Sayang. Kamu sedang sakit, aku tidak mau."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com