***
"Pak, Pak, jangan diakhiri dulu," larang Ken ketika Arkhano pamit padanya untuk ke luar dari meeting online yang telah selesai satu menit lalu.
"Kenapa?" tanya Arkhano menaikkan sebelah alis. Dia memang sudah tak terlihat seperti orang sakit atau seperti orang yang hampir meregang nyawa di bangsal. Kebiasaannya mulai kembali perlahan-lahan, hanya saja semuanya dilakukan di rumah dan tentu dalam taraf yang tidak berlebihan.
"Kapan Bapak akan kembali ke kantor?" tanya Ken pada intinya. Dia tak menutup-nutupi karena hanya dirinya yang ada di ruang rapat.
"Lusa akan ada check up lagi. Kalau dokter mengizinkan, besoknya aku akan langsung bekerja," jawab Arkhano tak menyembunyikan kondisinya dari sang sekretaris pribadi, orang kepercayaannya di kantor selain Eduart dan Franky.
"Oh ..." Ken mengangguk-angguk paham.
"Kenapa memangnya?" tanya Arkhano mengambil sebotol air mineral, kemudian membuka dan meminum airnya dalam beberapa kali tegukan sebelum menutup botolnya lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com