***
Aletta hendak melepaskan genggaman tangan begitu sampai di depan unit apartemen, tetapi Arkhano menahannya. Pria itu berdiri berhadapan dengan Aletta.
"Bagaimana kencan hari ini?" tanya Arkhano gugup.
"Menyenangkan."
"Hanya menyenangkan saja?"
"...." Aletta menatap manik hitam Arkhano. 'Sepanjang kencan hatiku terus berdebar-debar karena kamu dan perlakuanmu yang sangat manis,' batinnya. "Ya... menyenangkan."
Arkhano menghela napas panjang. "Baiklah." Dia melirik pintu apartemen Aletta. "Mau berkencan denganku lagi?"
"...." Aletta mengangguk pelan, membuat senyum Arkhano merekah dengan indah. "Tapi, jangan berlebihan seperti tadi. Aku tahu kamu menyewa satu restoran itu, Arkhano."
Sang pria hanya terkekeh kecil. Dia mengelus punggung tangan Aletta dan menatapnya tulus. Pria itu melirik pintu apartemen dan menghela napas berat. "Sudah waktunya kamu untuk pulang."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com