***
Sementara itu, yang sebenarnya terjadi sore tadi.
"Mau datang ke apartemenku?" tanya Dylan di telepon.
"Ya! Aku sedang naik lift. Sekalian makan malam bersama," balas Gea dengan sumringah.
"Baiklah." Dylan berjalan ke dapur. Dia membuka kulkas, mencari persediaan makanan di sana. "Hanya ada chicken nugget, By. Kamu mau?"
"Apa saja. Aku hanya mau makan malam denganmu."
"Sebungkus mi instan juga mau?" tanya Dylan diiringi dengan kekehan tawa.
"Apapun, Sayang... lagipula mi instan buatanmu adalah yang terbaik."
"Aku bercanda, Gea." Dylan mengapit ponselnya di antara telinga dan bahu, kemudian mengambil sebungkus chicken nugget yang telah dibuka. "Tunggu sebentar. Aku mau panaskan wajannya."
Dylan meletakkan bungkus chicken nugget dan ponselnya di meja dapur. Dia mengaktifkan loud speaker agar bisa bergerak dengan mudah sembari menelepon Gea.
"Dylan, aku matikan saja."
"Kenapa, By?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com