webnovel

Dia Bilang… Maaf

Editor: Wave Literature

Aku berdehem kemudian menyalakan fitur senter di handphoneku. Seketika cahaya menerangi depanku dan aku dapat melihat seorang perempuan dengan tubuh penuh darah.

Kulitnya terlihat pucat, kukunya rusak, dan seluruh tubuhnya penuh dengan darah. Rambutnya terurai di sisi wajahnya dan dia menatapku dengan panik. Dia berusaha mendekatiku selangkah demi selangkah.

Saat aku dapat melihat sosok hantu perempuan itu dengan jelas, seluruh bulu kudukku berdiri.

Aku melangkah mundur sambil meraba tubuhku tapi aku tidak membawa satu jimat pun. Aku juga meninggalkan pasak kayu pohon persik di bawah bantal.

Dengan cepat aku memegang cincin perak untuk mengeluarkan pedang roh tapi tiba-tiba ada sesuatu yang dingin menahan tanganku.

Seketika aku tertegun, aku melihat ke depan dan hantu perempuan itu sudah tidak ada.

Aku kemudian melihat pergelangan tanganku dan ada hantu perempuan berdiri di belakangku, dia yang menahan tanganku.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com