webnovel

Namaku Xue Miaomiao

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Melihat ada orang yang tiba-tiba muncul membuat orang-orang itu kaget. Mereka segera berusaha menangkap Xue Miaomiao.

"Hei, kalian tidak perlu berlari menangkapku. Aku akan pergi sendiri." kata Xue Miaomiao sambil berlari ke arah supir itu.

Raut wajah Zhong Haotian berubah saat melihat Xue Miaomiao. Ia merubah arah pistolnya dan mengarahkannya ke dada Xue Miaomiao.

Jantung Xue Miaomiao berdegup kencang, tidak yakin apakah karena dia bertemu dengan penyelamat nyawanya atau karena sebuah pistol sedang diarahkan ke arahnya. Namun dia bukanlah wanita lemah, dia telah melewati berbagai rintangan hidup. Dia membusungkan dadanya menunjukkan keberaniannya di depan Zhong Haotian.

Semua orang terkejut dengan keberanian Xue Miaomiao, seolah ia menganggap pistol yang diarahkan ke dadanya hanyalah sebuah mainan.

"Bawa wanita ini keluar. Aku tidak ingin melihat wajahnya!"

Zhong Haotian dengan nada dingin menyelesaikan ucapannya dan kembali mengarahkan pistol ke arah supir tersebut.

Xue Miaomiao diusir paksa oleh orang-orang tersebut, tapi dia tidak dapat berdiam diri membiarkan hidup penyelamatnya berantakan.

"Tadi kamu sudah melihat dengan jelas. Pengantin wanita meninggal bukan karena orang ini. Ada sesuatu dengan pengantin wanitamu. Ada yang tidak beres dengan pengantin wanitamu!" kata Xue Miaomiao berusaha meyakikan Zhong Haotian.

"Apa yang dikatakan wanita itu benar, ini benar-benar bukan kesalahan saya. Pengantin wanita itu sendiri yang menabrakkan dirinya di truk saya, pada saat itu saya benar-benar tidak mengebut. Pengantin wanita itu sendiri yang berlari ke depan truk saya untuk menabrakkan dirinya." kata supir itu berusaha mengatakan kejadian yang sebenarnya.

Sebuah suara tembakan terdengar.

Xue Miaomiao terkejut dengan kejadian yang dia lihat sehingga dia kehilangan kesadarannya.

Beberapa jam kemudian dia terbangun dan berada di pinggir jalan raya. Hari sudah gelap, jalanan sangat sepi walaupun beberapa kali terdapat kendaraan melintas jalan tersebut dengan kecepatan tinggi.

Xue Miaomiao merasa tempat ini bukan tempat yang aman. Dia bergegas menuju ke arah lampu jalan.

'Zhong Haotian sungguh keterlaluan. Bagaimana bisa dia meninggalkan seorang wanita di pinggir jalan?! Bagaimanapun juga aku adalah seorang wanita, jika ada orang jahat yang menemukannya bagaimana?!' Gerutu Xue Miaomiao dalam hati.

Tidak jauh dari tempat dia berjalan ada hantu ibu dan anak, Xue Miaomiao berusaha dengan berpikir tenang mencari cara agar tidak bertemu hantu ibu dan anak tersebut. Tak lama kemudian dia melihat mobil patroli polisi. Tanpa berpikir panjang ia berdiri di tengah jalan berusaha untuk menghentikan mobil tersebut.

"Sudah larut malam begini, apa kamu sudah tidak peduli dengan nyawamu?!"

Seorang polisi berteriak memarahi Xue Miaomiao karena melompat secara tiba-tiba ke arah mobil yang sedang melaju.

"Maaf, maaf pak. Saya tersesat. Apakah bapak polisi yang tampan ini mau mengantarkan saya pulang? 

"..."

Sesaat Xue Miaomiao masuk ke dalam mobil polisi tersebut, dia menoleh untuk melihat ke arah ibu dan anak tersebut. Kedua hantu tersebut memandang Xue Miaomiao dengan tatapan yang aneh.

Karena dia merasa khawatir dengan hantu wanita yang berusaha membunuh Zhong Haotian, Xue Miaomiao memutuskan untuk tidak kembali ke sekolah. Dia meminta polisi untuk mengantarkannya ke rumah sakit. Setelah mengantar Xue Miaomiao polisi tersebut bergegas pergi.

Seperti dugaan, Zhong Haotian kembali ke rumah sakit. Zhong Haotian kembali ke ruangan tempat mayat pengantinnya, Xia Sang, berbaring. Matanya merah seperti baru saja menangis.

Hati Xue Miaomiao bergetar melihat kejadian itu dan dia merasakan perasaan yang aneh. Kali ini dia tidak muncul di hadapan Zhong Haotian karena takut akan diusir seperti sebelumnya, jadi dia hanya memutuskan untuk duduk di kursi menunggu hantu wanita itu muncul. Xue Miaomiao tidak dapat memahaminya, jika Zia Sang adalah pengantin Zhong Haotian, mengapa setelah meninggal Xia Sang ingin melukai pengantinnya.

Pada saat Zhong Haotian memeluk Xia Sang di jalan raya untuk dibawa kerumah sakit, bibirnya tidak seperti mengucapkan nama "Xia Sang".

Setelah mengingat kejadian itu dia menjadi lebih bingung.

Bagi orang pada umumnya, suasana malam hari di rumah sakit terkesan sunyi dan mencekam. Tapi tidak bagi Xue Miaomiao. Rumah sakit pada malam hari lebih ramai daripada siang hari. Karena orang-orang yang baru saja meninggal dan tidak bereinkarnasi justru berjalan-jalan di sepanjang koridor rumah sakit.

Xue Miaomiao hampir tidak pernah datang ke rumah sakit, terlebih lagi bermalam di sini. Semoga malam ini dia tidak akan bertemu dengan hantu jahat. Jika iya, dia tidak akan bisa keluar dari rumah sakit ini hidup-hidup.

"Bagaimana kamu bisa ada di sini?"

Zhong Haotian keluar untuk merokok. Karena Xia Sang alergi dengan asap rokok jadi Zhong Haotian berjanji tidak akan pernah merokok di depannya.

Melihat Xue Miaomiao ada di sana, dia mulai merasa heran. Siapa wanita ini? Wanita ini selalu mengikutinya hingga berusaha menyelamatkan nyawa supir itu. Atau mungkin Xue Miaomiao adalah kerabat dekat supir itu? Tebak Zhong Haotian dalam hati.

Xue Miaomiao sudah mulai mengantuk, namun saat akan memejamkan matanya dia melihat Zhong Haotian. Seketika itu juga Xue Miaomiao mendapat kembali energinya dan dengan cepat berdiri menyambut Zhong Haotian.

"Penyelamatku!"

Panggilan itu membuat Zhong Haotian semakin berpikir, siapa sebenarnya wanita ini, wanita yang dia tidak pernah temui sebelumnya.

"Aku sangat terganggu dengan keberadaanmu. Jika tidak ingin mati, jauhi aku!" 

Zhong Haotian melihat wajah Xue Miaomiao sambil menghembuskan asap rokoknya. Asap rokok itu mengelilingi tubuhnya, terlihat seolah dia sedang tenggelam dalam kesedihan yang mendalam dan tidak ada orang yang diijinkan untuk mendekatinya.

Xue Miaomiao melihat Zhong Haotian seperti ia melihat dirinya disaat dia sedih dan tidak dapat berpikir jernih.

"Merokok tidak baik bagi tubuh, terlebih jika kondisi hati sedang tidak baik." kata Xue Miaomiao.

Zhong Haotian berbalik, menatap Xue Miaomiao dengan tatapan yang mengatakan bahwa Xue Miaomiao telah melewati batasnya.

Xue Miaomiao menutup mulutnya dan perlahan duduk menjauhi posisi Zhong Haotian. "Baiklah aku berjanji tidak akan berbicara apapun lagi. Malam ini aku hanya akan duduk disini, jadi jangan usir aku."

"Jiang Yu."

Setelah dipanggil oleh Zhong Haotian, Jiang Yu muncul dan mengusir Xue Miaomiao. Saat itu Xue Miaomiao melihat Xia Sang sedang tertawa. Xue Miaomiao dengan cepat menggigit ujung jarinya dan mencipratkan darahnya pada pakaian Zhong Haotian.

Malam itu Xue Miaomiao memutuskan untuk duduk di depan pintu Unit Gawat Darurat.

Keesokan harinya, Xue Miaomiao pergi membeli sarapan. Jiang Yu, dengan wajah seriusnya, masih ada di depan pintu dan saat ia melihat Xue Miaomiao, raut wajahnya berubah.

"Kenapa kamu masih ada di sini?"

Xue Miaomiao menjulurkan lidahnya sambil menunjukkan sarapan yang baru saja dia beli. "Kak Jiang Yu, aku datang untuk memberikan sarapan ini untuk tuan Zhong." Semua orang memanggilnya tuan, kalau dia juga memanggilnya tuan pasti tidak masalah.

Jiang Yu sedikit luluh dengan ucapan Xue Miaomiao namun dia segera tersadar dan berkata, "Aku tidak mengenal kamu, begitu pula tuan Zhong, dia juga tidak mengenalmu."

"Setelah beberapa kali bertemu kita akan segera akrab. Baiklah, ini aku bawakan sarapan untuk kak Jiang Yu dan tuan Zhong. Kalian pasti lelah setelah semalaman di rumah sakit. Makanlah selagi masih hangat."

Kata-kata Xue Miaomiao sangat manis. Tak lama Jiang Yu luluh dengan perkataannya. "Nona, sebenarnya kamu khawatir dengan supir kemarin kan? Supir itu sudah diurus. Jika kamu berharap dengan beberapa kalimat manismu kamu ingin menyelamatkan supir itu, itu tidak akan terjadi. Lebih baik kamu pergi saja."

Laki-laki ini benar-benar sudah tidak memiliki hati nurani!

Xue Miaomiao mencibirkan bibirnya dan berkata, "Aku ini masih seorang murid. Namaku Xue Miaomiao. Kak Jiang Yu dapat memanggil aku dengan namaku, bukan nona."

Jiang Yu kehabisan kata-kata dan tidak dapat membalas perkataan Xue Miaomiao.

Melalui jendela kecil yang ada pada pintu, Xue Miaomiao dapat melihat sosok Zhong Haotian yang sedang melamun duduk di sebelah ranjang. 

Xue Miaomiao menghela nafas, kemudian menggoyang-goyangkan badan Jiang Yu dan berkata, "Kalian berdua perlu makan. Aku akan keluar sebentar. Wanita itu tidak akan berani mengganggu tuan Zhong di siang hari. Kakak harus mengawasi segalanya, jangan biarkan tuan Zhong melakukan tindakan bodoh."

Setelah mengatakan hal tersebut, Xue Miaomiao meninggalkan Jiang Yu. Jiang Yu terheran melihat bungkusan makanan dan minuman yang diberikan oleh Xue Miaomiao.