webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
387 Chs

Chapter 97 - Mahora Festival Last Arc 3

"Hei, Negi!" Teriak Asuna ketika melihat Haruna yang tampak depresi dan Chisame yang terlihat kesal. "Kenapa si brengsek Haruna plus Chisame-san bisa ada disini!"

"Se-sebenarnya aku tidak sengaja memakai sihirku di depan Haruna-san," Kata Negi. "Dan kalau Hasegawa-san, Chachamarulah yang memberitahukan soal sihir kepadanya. Soalnya Hasegawa-san merasa curiga dengan keanehan yang ada di Mahora Budokai."

"Apaaaa!" Kata Asuna. "Itu hal yang gawat bukan! Kalau begini bisa-bisa kau akan benar-benar dijadikan cerpelai lho!"

"Hii, maafkan aku!" Kata Negi ketakutan melihat Asuna yang marah padanya.

"Bukan waktunya minta maaf tahu!" Kata Asuna. "Kau sedang ada dalam masalah besar saat ini!"

"Tenanglah Asuna!" Kata Rin yang memakai bikini two pieces berwarna merah. "Masalah sihir Negi yang ketahuan sudah diurus olehku, Shirou dan Luvia jadi kau tidak perlu khawatir."

"Haah kalau kau yang bilang begitu Tohsaka-san, aku merasa lega," Kata Asuna. "Bocah itu benar-benar suka sekali membuat orang lain merasa khawatir."

"Daripada membicarakan soal sihirku yang ketahuan ada hal penting yang ingin kubicarakan dengan Shirou-Nii dan Rin-san," Kata Negi.

"Hal penting apa yang ingin kau bicarakan Negi?" Tanya Rin. "Apakah mengenai Chao?"

"Iya," Jawab Negi. "Ketika tadi Chao bilang ke semua orang di kelas kalau ia akan berhenti bersekolah di Mahora, aku bertanya kepadanya kenapa tiba-tiba saja ingin berhenti bersekolah. Tapi dia malah menyerangku dan berkata kalau mau tahu alasan dia berhenti bersekolah aku harus mengalahkannya."

"Karena Setsuna tidak memberitahuku banyak hal ketika dia meneleponku tadi dan hanya bilang kalau kau bertarung dengan Chao dan ingin membicarakan sesuatu denganku," Kata Shirou. "Kalau boleh kutebak kau kalah bukan di pertarunganmu melawan Chao tadi sore."

"Itu benar Shirou-Nii," Kata Negi. "Chao benar-benar tangguh, walaupun aku sudah bertarung dengan dibantu oleh Sakurazaki-san dan Kaede-san. Aku sama sekali tidak bisa menang!"

"Dia benar-benar curang de gozaru," Kata Kaede yang memakai bikini yang benar-benar terbuka. "Dia memiliki tehnik teleportasi yang benar-benar cepat, sangat sulit untuk mengalahkan Chao yang memakai trik licik macam itu."

"Aku bahkan sudah memakai tehnik untuk menyegel gerakan," Kata Setsuna. "Tapi anehnya tehnikku itu sama sekali tidak mempan!"

"Sepertinya kalian bertiga mengalami pertarungan yang sulit," Kata Rin. "Dan sepertinya kemampuan bertarungnya Chao melampaui dugaanku dan Shirou."

"Hmm, kalau benar Chao memiliki tehnik teleportasi yang begitu hebat akan sangat sulit untuk mengalahkannya," Kata Shirou. "Ada kemungkinan aku harus menggunakan Unlimited Blade Works."

"Kuharap Senpai tidak harus menggunakan Unlimited Blade Works," Kata Sakura yang menggunakan bikini berwarna pink. "Karena Unlimited Blade Works adalah kartu Asnya Senpai."

"Kemungkinan Shirou menggunakan UBW memang besar," Kata Rin. "Tapi sebisa mungkin aku ingin Shirou tidak menggunakannya."

"Kalian semua sedari tadi ribut-ribut soal UBW," Kata Negi. "Memangnya UBW itu apa sih?"

"Reality Marble milik Shirou," Kata Rin. "Cuma itu yang bisa kujelaskan padamu Negi, karena kalau kujelaskan secara detail akan terlalu lama."

"Reality Marble itu apa! Aku tidak mengerti!" Kata Negi kebingungan.

"Iya aru," Kata Gu Fei. "Aku juga ingin tahu!"

"Membingungkan de gozaru," Kata Kaede.

"Sama aku juga nggak ngerti!" Kata Asuna. "Apa sih yang dibicarakan oleh Shirou-kun dan Rin-san!"

"Belum saatnya kalian para bocah mengerti soal Reality Marble," Kata Evangeline. "Karena otak kalian tidak akan bisa memahaminya."

"Eh, Eva-chan benar," Kata Konoka. "Aku juga nggak ngerti, kalau kamu Setsu-chan?"

"Aku mengerti sedikit apa itu Reality Marble Oujou-Sama," Kata Setsuna. "Eishun-Sama pernah memberitahuku apa itu Reality Marble."

"Kalau kita terus menerus membicarakan soal Reality Marble maka pembicaraan yang lebih penting akan tertunda," Kata Arturia. "Jadi bagaimana kalau kita tunda dulu pembicaraan mengenai dimensi pribadi milik Shirou dan fokus mengenai Chao."

"Baik!" Kata Negi dan Konoka.

"Oke!" Kata Kaede dan Gu Fei.

"Boleh saja, toh aku juga nggak ngerti tentang topik yang sedang kita bicarakan tadi!" Kata Asuna.

"Karisma dari Saber menyelesaikan pembicaraan yang tidak penting," Kata Rin. "Raja dari para ksatria memang hebat!"

"Hah, seharusnya tadi aku tidak usah ngomong soal UBW," Kata Shirou menghela nafas. "Aku jadi merasa membuang waktu secara percuma."

"Bocah-bocah bodoh!" Kata Evangeline.

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Eeeeeh Chao adalah keturunanmu Negi-Sensei!" Teriak Haruna. "Dan dia mengaku sebagai manusia dari Mars di masa depan."

"Iya dia memberitahukan hal itu ketika aku bertarung dengannya tadi sore," Kata Negi. "Ditambah hal buruk yang akan dilakukannya besok."

"Chao berniat membocorkan soal sihir ke seluruh manusia di dunia," Kata Setsuna.

"Eh, aku nggak ngerti aru," Kata Gu Fei. "Kenapa Chao mau melakukan hal merepotkan macam itu?"

"Kalau Chao memang berasal dari masa depan ada kemungkinan dia mengalami hal buruk di masanya," Kata Shirou. "Jadi karena hal itulah dia berniat membocorkan soal sihir ke semua manusia, untuk merubah masa depannya."

"Eh, bukankah itu gawat!" Kata Asuna. "Kalian semua termasuk aku akan dijadikan cerpelai!"

"Tenanglah Asuna," Kata Rin. "Kalau kita semua menghentikan rencanannya Chao itu semua tidak akan terjadi."

"Tapi benar-benar sulit dipercaya kalau Chao adalah keturunannya Negi-kun dari masa depan," Kata Sakura.

"Benar-benar omong kosong," Kata Chisame.

"Iya, benar-benar seperti racauan orang mabuk!" Kata Yue.

"Mungkin lebih baik kalau semua pembicaraan ini dianggap dongeng saja," Kata Setsuna.

"Iya benar lebih baik semua pembicaraan barusan dianggal sebagai gosip tidak penting meragukan yang biasanya disebarkan oleh Haruna!" Kata Asuna.

"Hei gosipku itu selalu akurat tahu!" Kata Haruna. "Cuma kadang sedikit tidak tepat saja!"

"Itu sih sama saja," Kata Shirou.

"Tapi Chao memberikan sesuatu yang bagus pada Shirou, lho," Kata Rin. "Sebuah mesin waktu berbentuk jam saku."

"Yah, benda ini berguna sekali, lho," Kata Shirou sambil mengambil Cassiopeia dari sakunya dan menunjukkannya pada semua orang yang berada di villa Eva. "Berkat mesin waktu ini aku bisa memenuhi jadwalku yang padat selama Mahora Festival."

"Iya benar," Kata Negi. "Tanpa bantuan mesin waktu buatan Chao aku akan sangat kesulitan di Mahora Festival!"

"Mesin waktu!" Kata Sakura. "Senpai kenapa Chao memberi benda itu padamu? Sungguh mencurigakan!"

"Iya, aneh sekali," Kata Arturia. "Kenapa dia memberikan benda sepenting itu kepada Shirou? Apa kau tidak takut kalau Chao akan memasang jebakan pada benda itu?"

"Hal seperti itu tidak perlu dipikirkan Sakura-Nee, Arturia-Nee," Kata Chamo yang berada di atas meja tempat Negi duduk. "Karena jebakan yang dipasang oleh Chao sudah dihancurkan oleh Shirou-Aniki!"

"Chao memasang 15 bug yang akan bekerja setelah Cassiopeia ini digunakan beberapa kali," Kata Shirou. "Untungnya aku sudah melenyapkan semua bug itu."

"Seperti biasa Chao Ling Shen memang orang yang sangat berhati-hati," Kata Evangeline. "Tapi Shirou sebaiknya kau berjaga-jaga, karena Chao kemungkinan menaruh jebakan lain kalau bug yang ia pasang di jam itu ditemukan."

"Kemungkinan itu memang ada," Kata Rin. "Eva-chan benar Shirou, sebaiknya kau tidak menggunakan jam itu untuk sementara waktu."

"Aku memang tidak punya niat menggunakan jam ini besok," Kata Shirou. "Soalnya besok jadwalku kosong, jadi aku bisa bersenang-senang di Mahora Festival besok!"

Shirou benar-benar tidak sadar kalau perkataan terakhir yang ia ucapkan akan menjadi mimpi buruk baginya di hari terakhir Mahora Festival.

'Shirou tidak memiliki kegiatan apapun besok!' Kata Arturia. 'Di Mahora Festival kami memang sudah berkencan! Tapi aku kurang puas! Besok aku akan mengajaknya berkeliling Festival untuk mencari makanan yang lezat!'

'Ini kesempatan emas yang diberikan Tuhan padaku!' Kata Sakura. 'Besok aku akan membius Senpai terlebih dulu, lalu aku akan mengikatnya di kursi dan memanjakan Senpai seharian!'

'Besok jadwal Shirou-kun kosong!' Kata Asuna. 'Ini kesempatan tadinya aku berencana ingin mengajak Takahata-Sensei berkencan di Mahora Festival tapi tidak jadi karena aku sadar kalau diriku ini mencintai Shirou-kun! Aku akan mengajak Shirou-kun untuk berkencan denganku besok!'

'Shi-Shirou-Sama besok memiliki waktu senggang?' Kata Setsuna. 'A-aku akan mengajak Shirou-Sama berkeliling Festival besok!'

'Shirou-Kun dan aku sama sekali belum pernah berkencan,' Kata Konoka. 'Besok aku akan mengajak Shirou-kun berkencan seharian yang diakhiri dengan dinner yang romantis kyaaaa!'

'Shirou-donou memiliki waktu yang kosong?' Kata Kaede. 'Kalau begitu aku akan mengajaknya berlatih seharian bersamaku di hari terakhir dari Mahora Festival! de gozaru!'

'Shi-Shirou-kun akhirnya memiliki waktu yang senggang aru,' Kata Gu Fei. 'Kalau begitu besok aku akan menantangnya bertarung! Untuk menentukan siapa yang lebih kuat di antara kami berdua!'

'Shi-Shirou-kun besok tidak punya jadwal apapun!?' Kata Chisame. 'A-apa dia akan mau kalau kuajak ke Cosplay Cafe besok?'

'Shirou-kun besok libur!' Kata Haruna. 'Ini kesempatan! Besok aku akan memintanya untuk jadi mo-model un-untuk mangaku!'

'Besok Shirou libur! Itu bagus sekali!' Kata Evangeline. 'Aku akan membuatnya menemaniku seharian di Villaku ini! Ufufufufu aku jadi tidak sabar!'

'Para gadis yang menyukai Shirou di villa ini pasti berpikir untuk menghabiskan waktu berduaan bersama dengan Shirou,' Kata Rin melihat ke arah semua gadis yang menyukai Shirou. 'Aku tidak akan membiarkannya! Shirou adalah suamiku! Dan aku adalah istrinya! Tak akan kubiarkan para gadis itu mendekati Shirou tanpa izin dariku! Besok akulah yang akan menghabiskan waktu seharian bersama dengan Shirou!'

Sementara Shirou sebagai orang yang dipikirkan para gadis yang menyukainya tiba-tiba saja merasa merinding.

'Entah kenapa mendadak aku merasa merinding begini,' Kata Shirou dengan keringat dingin yang mengalir deras dari tubuhnya. 'Dan entah kenapa aku merasa menyesal dengan perkataanku barusan, apakah ini pertanda buruk?'

Author Note: Support me in Pa.treon.com/Raylight25