webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
406 Chs

Chapter 230 - Magia Erebea 3

Kotarou dan Negi, saat ini berada dalam kondisi yang cukup kritis. Keduanya sudah bertarung melawan clone dari Evangeline selama beberapa ratus jam, tapi mereka tidak pernah berhasil mendaratkan serangan satu kali pun, karena clone Evangeline benar-benar jauh lebih tangguh daripada Evangeline yang asli. Perbedaan kemampuan antara mereka berdua dengan Evangeline terlalu jauh bagaikan langit dan bumi, sampai-sampai Kotarou dan Negi sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa untuk memperoleh kemenangan.

"Ahahahahaha kalian para bocah, benar-benar seperti kecoak," Kata Evangeline yang melayang di udara sambil memandang ke arah Kotarou dan Negi dengan pandangan yang merendahkan. "Bisa bermain-main denganku tanpa membuatku serius selama beberapa ratus jam, sudah lama sekali aku tidak merasa sesenang ini."

Negi dan Kotarou menggertakan gigi mereka, harga diri mereka sedikit terganggu akibat ucapan dari clone Evangeline. Tapi keduanya sama sekali tidak dapat membalas ucapan Evangeline, karena mereka berdua sudah merasa terlalu lelah untuk membalas kata-kata Evangeline. Yang ingin mereka lakukan sekarang ialah segera menyelesaikan pertarungan mereka melawan Evangeline dan memahami bagaimana cara menggunakan Magia Erebea.

"Haah haah, apa kau tahu sudah berapa lama kita berada di sini Negi?" Tanya Kotarou dengan baju yang compang camping dan tubuh yang penuh dengan luka. "Aku sudah berhenti menghitung waktu tepat setelah tiga hari terlewati."

"Sepuluh hari, sudah hampir sepuluh hari kita berada di dalam gulungan terlarang ini," Kata Negi dengan kondisi fisik yang sama dengan Kotarou. "Dan aku sama sekali belum tahu bagaimana caranya menggunakan Magia Erebea."

Rasa kesal dan putus asa, menghantui Negi dan Kotarou. Mereka berdua sudah melawan Evangeline selama hampir sepuluh hari, tapi keduanya masih di buat bingung bagaimana cara untuk mempelajari Magia Erebea.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Serangan tombak es dari clone Evangeline dengan jumlah yang tidak terhitung, dan Negi serta Kotarou yang sudah hampir kehabisan tenaga di paksa untuk menghindari tombak-tombak es itu. Di hari-hari awal pertarungan mereka melawan clone Evangeline, Negi dan Kotarou masih bisa menahan serangan tombak esnya clone Evangeline dengan menggunakan sihir atau ki.

Tapi sekarang, karena stamina dan energi spiritual yang mereka berdua miliki sudah hampir habis. Bahkan untuk menghindari serangan saja mereka berdua hampir tidak bisa melakukannya. Untungnya setelah bertarung selama berhari-hari melawan clone Evangeline, insting mereka untuk merasakan dan menghindari bahaya meningkat pesat. Sehingga mereka berdua bisa menghindar dari tombak esnya Evangeline walau pun tidak secara penuh.

"Ooi Negi, aku punya ide untuk setidaknya bisa membuat kita bisa kabur dari master Evangeline, sehingga kita punya waktu untuk istirahat," Kata Kotarou. "Apa kau masih punya sisa stamina untuk melakukan serangan?"

"Kalau cuma untuk melakukan satu serangan mungkin aku masih bisa melakukannya dengan menggunakan Kankaho," Jawab Negi. "Tapi setelah itu, aku akan pingsan dan tidak dapat bergerak, memangnya kenapa kau ingin aku melakukan serangan?"

"Supaya aku memiliki waktu untuk melaksanakan rencanaku," Kata Kotarou sambil menyeringai. "Yang bahkan aku tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak."

"Yah, yang bisa kita lakukan saat ini hanyalah mencobanya," Kata Negi sambil memunculkan ki di tangan kanannya dan sihir di tangan kirinya lalu menyatukan kedua energi yang berlawanan untuk mendapatkan energi yang lebih besar. "Kankahoku tidak sebagus Asuna-san atau pun Takamichi, tapi kuharap ini cukup untuk melakukan serangan terakhir."

Clone Evangeline yang tadinya berada di udara, kali ini turun ke atas tanah dan berjalan mendekati Kotarou dan Negi. Kali ini clone Evangeline berjalan ke arah Kotarou dan Negi untuk membunuh mereka berdua dan mengeluarkan mereka dari gulungan terlarang. Bagi Evangeline Kotarou dan Negi masih lemah dan belum layak untuk mempelajari Magia Erebea. Jadi keduanya harus segera keluar dari dalam 'wilayah' kekuasaannya.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Ketika Negi melihat clone Evangeline mulai mendekati dirinya dan Kotarou. Negi mengumpulkan semua energi Kankaho yang ia miliki di tangan kanannya sebagai usaha terakhirnya untuk melawan clone Evangeline, sedangkan Kotarou membuat bunshin untuk menipu clone Evangeline, dan tubuhnya yang asli pergi ke tempat lain untuk menjalankan rencana yang sudah ia buat untuk bisa kabur dari Evangeline.

"Hoooo menggunakan Kankaho, untuk memperbesar kuantitas energi yang kau miliki untuk melakukan serangan terakhir?" Kata clone Evangeline dengan senyum jahat di wajahnya. "Kalau kau menggunakan tehnik itu, dengan energimu yang tersisa kau bisa mati tahu, apakah kau sudah siap untuk mati hanya untuk mencoba mengalahkanku?"

"Ketika aku dan Kotarou memutuskan untuk mempelajari Magia Erebea, kami berdua sudah siap untuk mengorbankan nyawa kami," Kata Negi. "Dan aku tidak akan mati walau pun aku menggunakan tehnik yang bisa membunuhku sekali pun."

"Heh, ucapanmu sama seperti Nagi dan Rakan ketika aku melawan mereka berdua belasan tahun yang lalu," Kata Clone Evangeline sambil mengumpulkan energi sihir di tangan kanannya. "Tapi sayangnya kau tidak sekuat Nagi atau pun Rakan! Jadi seranganmu tidak akan berguna untuk menjatuhkanku!"

Negi menggunakan Raika Houken untuk menyerang Clone Evangeline, sedangkan Clone Evangeline menggunakan ratusan panah sihir dengan elemen kegelapan untuk menyerang Negi.

Tentu saja Raika Houken milik Negi kalah dengan serangan panah sihir kegelapan milik Clone Evangeline. Tapi Negi tidak merasa takut atau pun gentar, karena sedari awal ia memang tidak memiliki niat untuk menyerang clone Evangeline sama sekali. Melainkan mengalihkan perhatian dari clone Evangeline, supaya Kotarou bisa menjalankan rencananya. Dan Negi cuma bisa berharap, kalau Kotarou bisa menjalankan rencananya dengan baik.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Inugami Kotarou sudah tahu sedari awal, kalau mustahil untuk mengalahkan Clone Evangeline yang memiliki kekuatan berkali-kali lipat lebih kuat dari Evangeline yang asli. Bagi Kotarou, Evangeline yang asli adalah seseorang yang sangat menakutkan. Tapi begitu ia bertemu dengan clonenya Evangeline, ia sadar kalau Clone Evangeline jauh lebih menakutkan dari yang asli.

Clone Evangeline, menyiksa dirinya dan Negi selama berhari-hari. Sampai mereka berdua hampir mati beberapa kali. Tapi Kotarou sudah merasa muak kalau ia harus bertarung melawan Clone Evangeline terus-menerus, lagi pula ia juga sudah hampir kehabisan energi. Jadi ia memikirkan sebuah cara untuk bisa kabur bersama dengan Negi, sehingga setidaknya mereka berdua bisa memiliki waktu untuk istirahat.

Kotarou saat ini sedang mengeluarkan bom asap yang Kaede berikan kepadanya dalam jumlah yang amat banyak. Ia benar-benar lupa kalau ia membawa bom asap itu, sampai ketika ia mengingatnya kembali di saat ia hampir terbunuh oleh tombak esnya clone Evangeline. Sejujurnya Kotarou sendiri tidak tahu apakah bom asap bisa menipu Evangeline atau tidak, tapi ia berpikir kalau tidak ada salahnya untuk mencoba.

Untungnya Negi bisa mengalihkan perhatiannya clone Evangeline, sehingga ia memiliki waktu untuk mengeluarkan bom asap dari dalam kantung dimensi yang di buatkan oleh Shirou untuk dirinya.

Kotarou melemparkan bom asap itu tepat di saat serangannya Negi dan clone Evangeline berbenturan. Dan ketika asap yang sangat tebal muncul, Kotarou dengan segera membawa tubuh Negi yang jatuh lemas di tanah karena kehabisan tenaga. Lalu ia berlari secepat mungkin ke arah lain sambil membawa Negi, supaya mereka berdua bisa bersembunyi di tempat yang aman sambil mengumpulkan tenaga.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sudah dua hari kedua bocah itu berada di dalam gulungan terlarang milikku, itu berarti waktu di dalam gulungan itu sudah berlalu sekitar sepuluh hari," Kata Evangeline. "Entah butuh waktu berapa lama lagi sampai akhirnya kedua bocah itu bisa menguasai Magia Erebea, sigh mungkin suatu kesalahan dengan mengizinkan mereka berdua mempelajari Magia Erebea."

"Semuanya sudah terjadi, dan mereka berdua sudah berada di dalam gulungan terlarang itu," Kata clone Nagi dengan raut wajah yang terlihat tegas dan serius. "Aku tahu kalau kau mengkuatirkan mereka berdua, tapi kita tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu mereka berdua menyelesaikan pelatihan mereka di dalam gulungan terlarang itu."

"Baiklah, tapi kalau dalam tiga hari mereka tidak keluar juga. Aku akan mengeluarkan mereka berdua dengan paksa menggunakan Rule Breaker yang Shirou tinggalkan untukku," Kata Evangeline. "Aku tidak mungkin akan membiarkan kedua muridku yang sudah kuajari selama beberapa bulan terakhir mati dengan sia-sia, ketika mereka berdua berusaha untuk mempelajari tehnik terlarang yang bahkan jarang kugunakan karena terlalu berbahaya. Itu akan membuatku merasa sangat bersalah!"