webnovel

Master of Faker Reborn

Petualangan baru dari Emiya Shirou dan teman-temannya di dunia baru setelah kemusnahan dari dunianya oleh karena ulah dari Gaia dan Alaya sendiri.Sekarang bagaimana kehidupannya di dunia yang baru? Sekuel dari Master of Evil Eyes in DxD World

Raylight25 · Anime & Comics
Not enough ratings
399 Chs

Chapter 173 - Kenangan Musim Panas

"Hei, Negi kampung halamanmu di Wales itu seperti apa?" Tanya Kotaro yang duduk di sebelah Negi ketika saat ini mereka sedang berada di dalam pesawat.

"Hmm, sebuah kota kecil yang dikelilingi oleh gunung dan pepohonan," Jawab Negi sambil membayangkan suasana di kampung halamannya. "Udaranya masih bersih dan segar, dan tidak ada kendaraan bermesin seperti mobil dan motor. Kendaraan hanyalah kereta kuda atau sepeda."

"Kampung halamanmu kelihatannya menyenangkan untuk dikunjungi," Kata Kotaro. "Tapi kalau nggak ada mobil atau motor bagaimana caranya kita bisa pergi ke kampung halamanmu yang berada di tempat terpencil itu?"

"Ada bus yang arah tujuannya ke kampung halamanku dan bus itu berhenti di halte yang berada tepat di perbatasan kota," Kata Negi menjelaskan.

"Lho katanya tidak boleh ada kendaraan bermotor," Kata Kotaro. "Tapi kok ada bus yang mengarah ke kampung halamanmu?"

"Walaupun kendaraan bermesin yang penuh polusi tidak diizinkan berada di dalam kota, tapi kota kami tetap membutuhkan alat transportasi jarak jauh untuk berpergian ke luar kota jadi keberadaan bus sangatlah penting untuk kota kami, tapi bus hanya boleh diizinkan di perbatasan kota tentunya dan tidak boleh masuk ke kota," Kata Negi.

"Kampung halamanmu benar-benar aneh, ya," Kata Kotaro. "Tapi sepertinya menarik untuk dikunjungi!"

"Yah, tapi ingat tujuan utama kita pergi ke kampung halamanku yang berada di Wales," Kata Negi dengan nada serius. "Tujuan kita adalah pergi ke dunia sihir melalui transport Gate yang berada di kampung halamanku."

"Yup, aku merasa sangat penasaran seperti apa Mundus Magicus yang merupakan surga untuk para penyihir!" Kata Kotaro. "Dan yang paling penting, apakah ada orang kuat yang bisa kulawan atau tidak."

"Aaah seperti biasa yang kau pikirkan cuma bertarung dan bertarung," Kata Negi dengan keringat yang mengalir di pipi.

"Musim panas ini kita berdua sudah terlalu banyak main-main!" Kata Kotarou. "Tidak ada salahnya bukan kalau aku ingin melawan orang yang kuat untuk mendapatkan sedikit ketegangan."

"Iya sih," Kata Negi sambil menghela nafas. "Musim panas ini kita sudah mengalami banyak hal yang menyenangkan, sedikit ketegangan mungkin tidak ada salahnya."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kenangan Musim Panas 1: Tokyo Big Site

Di Summer Comiket yang diadakan di Tokyo Big Site, Chisame Hasegawa sedang mengenakan kostum Biblion Rouran Rouge pada cosplay event yang berlangsung di salah satu ruangan luas yang berada di dalam Tokyo Big Site.

Chisame datang sendirian tanpa diketahui oleh seorang pun di Mahora. Tapi ada satu hal yang Chisame tidak sadari, Shirou dan yang lain juga saat ini sedang berada di Tokyo Big Site karena ia diajak oleh Haruna yang ingin menjual dounjinshi yang ia buat.

"Chiu-Sama tolong perlihatkan wajahmu yang penuh kebingungan ke arah sini." Kata salah satu fotografer.

"Eeeh apakah seperti ini?" Kata Chisame sambil berpose seperti orang yang merasa malu.

'Aaaah menyenangkan sekali bisa berpose seperti ini mengenakan kostum yang kubuat sendiri!' Kata Chisame sambil tersenyum. 'Aku bisa jadi terkenal seperti ini karena kebodohannya si Baka pink! Walaupun aku merasa enggan untuk mengakuinya!'

Ketika Chisame sedang asyik berpose, ia sama sekali tidak menyadari kalau lelaki yang sangat ia sukai Emiya Shirou sudah berada di hadapannya karena Chisame terlalu asyik dengan semua perhatian yang ia terima.

"Lho, Chisame-san apa yang kau lakukan disini dengan kostum itu?" Tanya Shirou yang walaupun sudah tahu kalau Chisame sedang melakukan cosplay memilih berpura-pura untuk tidal tahu apa yang sedang Chisame lakukan karena Shirou ingin sedikit bercanda dengan Chisame.

"Shi-Shirou-kun!" Teriak Chisame yang shock ketika ia melihat Shirou ada di hadapannya. "Ke-kenapa kau bisa ada disini!"

'Reaksinya seperti yang sudah kuperkirakan,' Kata Shirou sambil tersenyum. 'Dia memang terlihat imut kalau dia bereaksi seperti itu.'

"Saotome-san mengundangku untuk pergi ke Summer Comiket bersama dengannya," Kata Shirou menjelaskan. "Karena dia ingin menjual doujinshi ngaco yang ia buat, karena aku penasaran seperti apa Summer Comiket itu, makanya aku bersama dengan Rin, Negi dan yang lain pergi ke tempat ini."

"Eeeh teman sekelas kita yang lain beserta dengan Negi-Sensei ada disini!" Chisame melirikkan matanya ke kiri dan kanan ia benar-benar tidak ingin dilihat oleh teman sekelasnya melakukan cosplay.

"Kau tidak usah merasa kuatir Chisame-san," Kata Shirou mencoba menahan tawa karena melihat kepanikan Chisame. "Rin, Negi dan yang lain sedang berada di tempat penjualan doujinshi jadi kau tidak perlu merasa panik akan ketahuan oleh mereka semua."

"Fiuuh syukurlah," Kata Chisame sambil mengelus-elus dadanya, kalau ia dilihat oleh Shirou menggunakan kostum Biblio ia tidak merasa kuatir atau panik karena ketika ia sering menggunakan kostum itu ketika ia meminta Shirou untuk melatihnya menggunakan Electrum Reguno. Tapi kalau teman sekelasnya yang lain melihat dirinya mengenakan kostum biblio, ia tidak bisa membayangkan seperti apa reaksi mereka semua.

Di bagian penjual doujinshi di meja tempat Haruna menjual doujinshi yaoi miliknya.

Saat ini Rin sedang menjewer kupingnya Negi dan Kotarou yang ketahuan oleh Rin sedang asyik membaca doujinshi yaoi yang dibuat oleh Haruna walaupun mereka berdua tidak mengerti isi dari doujinshi tersebut.

"Ouuch oouuch ouuch!" Teriak Negi dan Kotarou. "Maafkan kami Rin-Nee/Rin-Nee-san!"

"Sigh aku dan Shirou sudah memperingatkan kalian berdua untuk tidak membaca doujinshi ngaco buatannya Haruna!" Kata Rin yang akhirnya melepaskan jarinya dari telinga Kotarou dan Negi. "Kenapa sih kalian berdua tidak bisa menuruti perintah sesederhana itu."

"Maafkan kami Rin-Nee-san," Kata Kotaro sambil mengusap-ngusap kupingnya yang memerah akibat dijewer oleh Rin. "Soalnya kami penasaran sih dengan isi dari doujinshi yang dibuat oleh Haruna-Nee-san."

"Iya Rin-Nee, para pembeli yang membaca doujinshi buatannya terlihat senang sekali ketika membaca doujinshi itu, makanya kami berdua ingin tahu semenarik apa sih doujinshi itu!" Kata Negi.

"Doujinshi buatan Haruna tidak pantas dibaca oleh anak kecil seperti kalian berdua," Kata Rin dengan tatapan penuh amarah. "Bahkan aku saja tidak ingin membaca doujinshi sampah buatannya Haruna!"

"Hei doujinshi yaoi buatanku adalah salah satu yang terbaik yang ada di Summer Comiket ini!" Kata Haruna yang tidak terima dengan ucapannya Rin. "Tarik kembali ucapanmu itu!"

"Kalau kau membuat sesuatu yang normal, aku tidak akan berkata begitu," Kata Rin. "Tapi kau membuat sesuatu yang tidak pantas! Dan kau bahkan membiarkan anak kecil seperti Negi dan Kotarou membacanya! Kalau pembacanya adalah orang yang sudah cukup umur aku tidak akan protes, tapi mereka berdua masih di bawah umur, dimana moralmu membiarkan anak kecil untuk membaca bacaan yang tidak pantas seperti itu!"

Ucapan Rin cuma bisa membuat Haruna terdiam dan tak bisa berkata apapun, karena semua yang diucapkan oleh Rin 100 % tepat sasaran. Akibatnya Haruna cuma bisa menggertakan giginya untuk menahan rasa kesal.

"Apa sih yang dipikirkan oleh Haruna membiarkan dua orang anak kecil untuk membaca doujinshi yaoi buatannya," Kata Asuna sambil menghela nafas ketika ia melihat Haruna dimarahi oleh Rin.

"Hmm mungkin untuk melihat reaksi kedua anak kecil itu ketika mereka berdua membaca sesuatu yang tidak pantas," Kata Konoka. "Haruna itu kan murid paling bejat pikirannya di seluruh SMP Mahora."

"Kalau Shirou-Sama sampai tahu kalau Saotome-san berusaha meracuni Negi-Sensei dengan sesuatu yang mesum entah seperti apa reaksinya Shirou-Sama," Kata Setsuna. "Mungkin ia akan menghukum Saotome-san dengan hukuman yang mengerikan!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Kenangan Musim Panas 2 : Tubuh baru Sayo

"Sayo-chan! Bagaimana dengan tubuh barumu yang kubuat dengan semua teknologi terbaik yang ada di Mahora! Apakah enak untuk dipakai!?" Teriak Satomi dengan mata yang berbinar.

"Tu-tubuh ini benar-benar luar biasa Satomi-san!" Kata Sayo yang merasa nyaman dengan tubuh android buatan Satomi yang saat ini sedang ia pakai. "Aku bahkan bisa merasakan benda yang kusentuh!"

"Khu khu khu tentu saja!" Kata Satomi. "Tubuhmu adalah prototype dari tubuh baru untuk Chachamaru yang sedang kukembangkan, aku berusaha membuat tubuh itu mendekati tubuh manusia sungguhan, selain merasakan panas, dingin dan rasa sakit di tubuh itu kau bahkan bisa makan dan minum sungguhan untuk mengisi energi yang diperlukan untuk menggerakkan tubuh itu."

"Kau benar-benar mengerahkan seluruh kemampuanmu untuk membuat tubuh baru untuk Sayo, Satomi," Kata Kasumi. "Padahal aku cuma bercanda ketika aku memintamu untuk membuatnya."

"Khu khu khu menciptakan tubuh baru untuk hantu adalah sebuah tantangan untuk ilmuwan gila sepertiku!" Kata Satomi. "Tentu saja aku akan mengerahkan semua kemampuanku untuk membuatnya!"

"Sayo tidak bisa keluar dari Mahora karena dia adalah tipe hantu yang terikat dengan satu tempat, makanya aku meminta Satomi untuk membuat tubuh baru yang bisa dipakai Sayo supaya ia bisa keluar dari Mahora," Kata Kasumi.

"Aku benar-benar berterima kasih pada kalian berdua," Kata Sayo dengan nada terharu. "Berkat kalian aku bisa punya tubuh lagi."

"Tidak masalah! Soalnya aku menikmati setiap detik yang kulalui ketika aku membuat tubuh itu!" Kata Satomi. "Tapi Kasumi kau bilang dia adalah hantu yang terikat bukan, aku tidak yakin kalau tubuh android yang kubuat saja cukup untuk mengikat rohnya Sayo-chan, apa kau memasukkan sesuatu ke dalam tubuh yang kubuat untuk Sayo-chan agar rohnya bisa terikat ke dalam tubuh buatanku?"

"Yup," Kata Kasumi. "Aku memasukkan boneka jerami yang kudapat dari Eva-chan supaya rohnya bisa terikat ke tubuh barunya!"

Begitu tahu apa yang mengikat dirinya ke tubuh barunya Sayo merasa agak takut ia tidak menyangka kalau rohnya terikat di dalam benda yang menakutkan.

Sedangkan Satomi yang terlalu melogikakan logika dan menolak segala sesuatu yang tidak ilmiah, kepalanya langsung panas karena ia gagal paham dengan apa yang diucapkan oleh Kasumi dan hanya dalam satu detik ia langsung pingsan.