webnovel

Kehidupan Baru 2

...Sistem. dengan teknologi yang ada di kehidupannya dan dunia ini, 'tidak mungkin membuat sebuah VR game yang realistis seperti keadaanku saat ini' Makabe menolak akan kemungkinan jika dirinya menjadi salah satu tikus percobaan dari para ilmuwan gila.

...Reinkarnasi dan Transmigrasi sepertinya aku pernah mendengar dari internet... kalo tidak salah buddhis percaya akan kedua hal tersebut atau dari kitab mereka...

hmm buntu... tidak ada kemajuan sama sekali...

'sebaiknya aku akan pikirkan lagi lain waktu... '

Makabe sudah mencoba beberapa kali untuk berkomunikasi dengan sistem di kepalanya tetapi, sepertinya sistem di kepalanya hanya memperlihatkan kondisi tubuh dan kekuatan tubuhnya tidak ada yang lain seperti AI.

jika melihat lebih... sistem ini memang versi simplenya video game. tidak... sistem ini tidak sederhana jika bisa di terapkan di dunia nyata...

*Ding*

<Balas Dendam>

Deskripsi: Masamune Makabe berjuang terlalu keras untuk membalaskan dendamnya karena di tolak doi dan bahkan diberi julukan kaki babi sampai membuatnya trauma. bantu keinginan terakhirnya masamune makabe untuk membalaskan dendamnya.

Misi: Buat doi jatuh cinta, setelah doi jatuh hati kepadamu, campakkan doi dan buat dia sakit hati atas perbuatan yang dia lakukan kepada masamune makabe dulu.

Batas Waktu: 1 Tahun

Penalti Jika Gagal: Kamu akan terus diganggu oleh pemilik tubuh ini seumur hidupmu.

Hadiah Menyelesaikan: Kemampuan menganalisis, 10 Tiket Gacha Normal, 2 Tiket Gacha Premium dan Informasi tentang dunia ini.

Misi ini tidak bisa di tolak.¦

<Menjadi Pembuat Konten>

Deskripsi: Jadilah Conten Creator dan terkenal! jangan sia-siakan bakat pianomu! kemampuan pianomu sudah berada di level profesional dan bahkan setara dengan pianis ternama di dunia. dengan umurmu yang sangat muda saat ini, menjadi terkenal bukanlah hal yang sulit!

Batas Waktu: Tidak Ada

Penalti: Tidak Ada

Hadiah: di tonton 100 orang = 1 Tiket Gacha Normal.

anda bisa menolak misi ini¦

<Penyelamat>

Deskripsi: kamu adalah seorang dokter di kehidupanmu sebelumnya. selamatkan seseorang yang dalam kondisi??

Batas Waktu: Tidak Ada

Penalti: Tidak Ada

Hadiah: Kartu Swap(?), Pengetahuan Obat Tradisional(Lost Knowledge) dan Teknik Pengobatan Tradisional China(Lost Knowledge).

anda bisa menolak misi ini¦

"haha... kamu sangat beruntung nak..." melihat tiga misi yang muncul di hadapannya, Makabe tidak tau harus sedih atau senang.

dia ingin tau kenapa dan bagaimana dia bisa berada disini dan hidup. sedangkan dia ingat sekali jika dia mati karena serangan jantung karena kurangnya istirahat jiwa maupun raga.

di kehidupan yang sebelumnya, Makabe adalah seorang Dokter spesialis untuk Operasi. karena tidak ada dokter yang se ahli dirinya dalam menangani pasien yang kritis atau terluka yang sangat parah, jadi dia sangat sibuk untuk menemui keluarganya, bahkan untuk dirinya sendiri.

dia bahkan mendapatkan banyak penghargaan dengan usianya yang sangat muda, dia di juluki seorang dokter jenius yang lahir dalam 100 tahun sekali...

sampai dimana, dia bahkan tidak tau jika orang tuanya mempunyai penyakit tumor. di saat dia mengetahui hal tersebut, sayangnya Makabe, terlambat menyadari penyakit yang di alami kedua orang tuanya karena tumor mereka sudah menggerogoti organ tubuh mereka... dan akhirnya meninggal.

Makabe melemparkan dirinya ke ranjang dan menutup mata.

...

"apanya yang dokter jenius... bahkan aku tidak bisa menyelamatkan kalian berdua..." Makabe dengan kekecewaan dan marah akan dirinya yang tidak bisa melakukan apapun saat melihat kedua orang tuanya berbaring di salah satu kamar di rumah sakit... umur mereka bahkan belum memasuki usia 60 tetapi kerutan di wajah mereka seperti mereka sudah sangat tua... melihat keadaan keduanya membuat hatinya hancur.

"Ken? tumben kamu pulang cepat" ayah Ken menyadari anaknya yang berdiri di pintu masuk.

Ken mencoba tersenyum saat melihat mereka lalu berjalan mendekati kedua orang tuanya yang duduk bersandar di ranjang.

"anak ibu sudah pulang. apa kamu capek? sebentar ya ibu ambilin air" ibunya mencoba berdiri dari ranjang untuk mengambil air di sudut ruangan.

Ken tidak menjawab dan menghentikan ibunya yang akan berdiri.

"Ken?"

"ayah dan ibu bangga dengan kamu." tangan yang terlihat kurus seperti kurang nutrisi dengan selang infus menggapai wajahnya Makabe.

"Yup kami berdua sangat bangga sama kamu nak... kita bisa menikmati hidup tanpa ada rasa khawatir apakah kita besok akan makan atau tidak... Uhuk... dan membeli rumah kita sendiri..." Ibunya makabe memeluk anaknya yang menyalahkan dirinya sendiri.

"terimakasih sudah menjadi anak kami..."

...

"ayah... ibu... aku berjanji. aku akan mencari obat atau mencari orang yang bisa mengobati kalian... jadi tolong... kumohon..."

.....

saat membuka matanya lagi, tak kuasa air matanya mengalir.

"..." Makabe menangis bahagia, bersedih marah bercampur aduk...

dia sangat bahagia karena dia sekarang bisa mengingat jelas wajah kedua orang tuanya yang merawatnya dari kecil sampai dewasa meskipun mereka untuk makanpun susah.

tetapi mereka dengan hebatnya mengadopsi dirinya dan membesarkan dirinya sampai berkuliah di universitas kedokteran terkenal. mereka tidak berbicara banyak bukan karena mereka canggung atau tidak harmonis, melainkan mereka berdua memang tidak berbicara banyak...

sedihnya... dia tidak bisa mengunjungi makam mereka... karena dia sudah berada di dunia lain.

marah karena dia tidak bisa bersama mereka sampai akhir...

"Maa-kun apa kamj sudah bangun? Sarapan udah siap" dari luar ruangannya suara wanita memanggil makabe.

"..."

"mamah masuk"

yang masuk ke kamarnya adalah wanita yang sangat pendek dan kecil dengan rambut coklat muda yang ikal di ujung dan mata coklat.

wanita tersebut adalah ibunya masamune makabe, Hayase Kinue.

"Maa-kun? apa kenapa kamu berdiam diri disitu? nanti telat loh kalo kamu ngga siap-siap." seperti biasa Kinue selalu positif dan bersemangat. alasan kenapa makabe tubuhnya berat badannya tinggi karena Kinue sangat memanjakannya dengan makanan dan masakan yang berkalori tinggi.

"Maa-kun?" melihat anaknya tidak menjawab, Kinue menghampiri anaknya yang duduk di ujung ranjang sambil melihat ke lantai.

"...ibu?"

"maa-kun ada apa, kenapa kamu menangis?"

"...aku menangis...?" Makabe menyentuh wajahnya. dia tidak sadar jika wajahnya basah karena air mata.

"Maa-kun...?"

"...ibu bolehkah aku memelukmu?"

sebelum Kinue akan menjawab, Makabe memeluk tubuh kecilnya Kinue.

"Hiyaaa! Maa-kun!"

Next chapter