webnovel

Saling meyakinkan

Adam dan klarisa akhirnya selesai menikmati dunia wahana bermain yang kali pertama bagi mereka berdua.

"Aku sangat lapar, kita bisa pergi makan baru setelah itu kita tutup dengan menonton di bioskop, aku pikir itu akan sangat menyenangkan" Klarisa memberikan idenya untuk acara mereka selanjutnya.

"Oke baiklah, ide bagus, aku sangat lapar dan kita harus segera menemukan tempat yang baik untuk makan malam kita" Adam langsung menyetujui ide klarisa.

Makan malam yang tidak romantis, namun adam dan klarisa menikmati semua itu, hubungan mereka berjalan dengan mengikuti angin, yang kadang terasa, namun kadang bahkan tak berdesir sedikitpun.

"Makanan apa yang kamu suka? aku bahkan belum tahu hal-hal sekecil itu, aku memilih restoran ini karena aku menyukai menu-menunya, apa ada menu favoritmu di sini???" Adam membuka pembicaraan mereka setelah akhirnya adam dan klarisa tiba di sebuah restoran yang cukup mewah.

"Aku penyuka semua makanan, tapi ada satu yang paling aku suka, dan itu tidak ada di menu restoran ini" Klarisa menjawab sambil terus membulak balik menu makanan yang sudah di sediakan di sana.

"Oh, maaf aku tidak meminta persetujuanmu terlebih dahulu" Adam merasa tidak enak karena ternyata klarisa tidak menemukan makanan kesukaannya di restoran yang mereka datangi saat itu.

"Aah tidak masalah bagiku, aku sudah bilang bukan, bahwa aku pencinta semua makanan, dengan begini aku jadi tahu, kamu kadang selalu mengambil keputusan sendiri tanpa berdiskusi terlebih dahulu denganku, dan untuk hari ini aku sudah melihat itu sebanyak dua kali, dan kesemuanya berkaitan dengan makanan" Klarisa tersenyum kecil saat kemudian dia meletakkan menu makanan lalu memutuskan untuk menatap adam yang sedang gelisah karena merasa tidak enak pada dirinya.

"Apa??? dua kali??? apa maksudmu??? aku bisa meminta persetujuanmu sebelumnya, tapi kamu hanya diam saja, jadi aku pikir kamu mungkin akan menyetujui apapun yang aku pilih". Adam tidak terima dengan pernyataan klarisa sebelumnya yang mengatakan dia tidak suka berkompromi tentang suatu hal dan bersikap egois dengan apa yang dirinya inginkan.

"Hemmm baiklah, aku yang salah" Klarisa kemudian kembali mengambil menu makanan, dan menjawab dengan wajah dingin.

Adam langsung menahan tangan klarisa dan meminta klarisa untuk menatapnya.

"Lihat mataku, kamu jangan membuatku terlihat begitu jahat dengan mengatakan kamu yang bersalah, aku minta maaf soal semua ini, aku janji akan berkompromi denganmu tentang segala hal yang berkaitan dengan kita". Adam menggenggam tangan klarisa dan meminta maaf atas sikapnya yang selalu seenaknya sendiri.

Klarisa hanya tersenyum mendengar adam meminta maaf padanya.

Mereka berdua akhirnya makan dan malampun semakin larut.

"Kita akan nonton midnight, jadi pastikan kamu tidak tidur di dalam teater nanti!!!!" Klarisa terus mengingatkan adam untuk tidak tidur saat menonton.

"Apa yang akan kita tonton??? boleh aku memberi saran????" Adam mulai membiasakan diri untuk berdiskusi tentang apa yang akan mereka lakukan.

" Waaah kamu cepat belajar ternyata" Klarisa tersenyum sambil menggoda adam yang mulai terbiasa.

"Agar aku tidak mengantuk dan karena makan malam kita tadi tidak romantis sama sekali, bagaimana kalau yang kita tonton sekarang film romantis saja, aku tidak begitu menyukai film genre itu, tapi untuk situasi kita sekarang sepertinya genre itu lebih cocok" Adam berbicara sambil melihat-lihat judul film yang tayang malam itu.

Klarisa tersenyum menanggapi pendapat adam tentang film yang akan mereka tonton.

"Oke kamu setuju???? kita nonton film ini saja" akhirnya mereka memutuskan untuk menonton film romantis malam itu.

ketika akhirnya mereka masuk ke dalam ruang teater, di dalam sana tidak begitu banyak orang yang menonton malam itu.

Selama berjalan menuju kursi mereka, Adam tidak pernah melepaskan genggaman tangannya pada klarisa, menunjukan betapa ia menjaga istrinya itu dan tidak ingin jauh darinya.

Kemudian mereka duduk dan hanya menatap pada layar di depan, setelah beberapa saat keheningan antara keduanya, adam mengatakan sesuatu yang membuat klarisa sangat terkejut.

"Aku menginginkanmu malam ini, aku ingin kita melakukannya sepulang dari sini" Sambil terus menatap layar lebar dan menggenggam tangan klarisa adam berbicara dengan penuh keyakinan.

Klarisa langsung membalikan wajahnya, menatap adam walaupun adam tidak membalas tatapannya.

"Apa yang kamu katakan????" Klarisa bertanya namun adam menjawab dengan hal lain seperti mengalihkan pembicaraan sebelumnya.

"Ah filmnya mulai, kita nonton film dulu saja" adam langsung bersikap seperti tidak terjadi apa-apa, Adam tidak berpikir bahwa yang telah ia katakan sangat membuat klarisa terkejut dan akhirnya membuat perasaannya tidak karuan saat itu.

Ditengah-tengah film yang sedang di putar, klarisa ijin untuk pergi ke toilet.

"Apa perlu aku antar???" Adam menawarkan diri untuk mengantar klarisa keluar.

"Tidak, aku sendiri saja, kamu nikmati saja dulu filmnya" klarisa kemudian berlalu dan adam terus melihatnya sampai klarisa betul-betul tidak lagi terjangkau oleh matanya.

Adam langsung melepaskan nafasnya, dia mengehela nafas panjang.

"Jika ini lebih lama lagi bisa-bisa aku mati karena tidak bernafas dengan benar" Ternyata selama mereka menonton adam sangat tidak karuan, setelah ia mengatakan bahwa dirinya siap untuk menyatu bersama klarisa malam itu, perasaannya seperti akan meledak karena akhirnya bisa berani mengatakan hal itu, namun dia tidak bisa menahan dirinya yang merasa malu, dan grogi dengan sikap apa yang harus ia tunjukan pada klarisa setelah itu.

"Apa yang aku katakan tadi itu sangat hebat, tapi kenapa jantungku seperti akan meledak, klarisa terlihat sangat biasa saja, tapi kenapa aku malah jadi seperti ini??? Aaah aku sungguh amatir" Adam menggaruk-garuk kepalanya sendiri seperti tidak tahu lagi harus seperti apa di hadapan klarisa jika dia telah kembali dari toilet.

Tak lama klarisa terlihat berjalan masuk ke teater dan duduk di samping adam seperti sebelumnya.

Namun kali ini klarisa yang langsung meraih tangan adam dan menggenggamnya.

"Aku siap" Klarisa tiba-tiba saja mengatakan sesuatu yang membuat adam langsung menatap wajahnya, namun kali ini klarisa langsung membalas tatapan adam padanya tidak seperti yang adam lakukan sebelumnya.

"Aku siap dengan apapun yang kamu inginkan malam ini, aku mencoba untuk mengerti apa maksud dari kata-kata kamu sebelumnya, jika akhirnya kamu sendiri ragu dengan apa yang kamu katakan, maka disini aku akan meyakinkan kamu.

"Aku siap kita menjadi satu malam ini, sebagai suami dan istri, aku pikir ini tidak terlalu cepat dan tidak terlalu terlambat untuk kita mulai hubungan ini". Klarisa dengan tatapannya yang tajam meyakinkan keragu-raguan adam.

"Ah tidak... tidak... aku bukan ragu, aku hanya tidak memiliki keberanian sepertimu untuk mengatakan semua ini dengan penuh keyakinan, aku sama sekali tidak ragu dengan semuanya, aku ingin kamu dan aku menjadi suami dan istri yang sebenarnya mulai malam ini". Adam langsung meyakinkan klarisa bahwa sebenarnya dia tidak ragu dengan apa yang ia katakan sebelumnya, tapi hanya saja dia tidak memiliki kepercayaan diri untuk mengatakan dengan penuh keyakinan seperti yang klarisa lakukan padanya.