Gibran mengusap air mata Thalia, lalu mencium kening dan bibirnya, "Aku minta maaf sayang, aku telah menyakitimu, "kata Gibran, "Tidak apa-apa, aku rela merasakan sakit, asalkan kamu bahagia "kata Thalia, nanti juga kamu akan merasakan kenikmatan yang aku rasakan sakitnya hanya di awal saja sayang "kata Gibran, Thalia hanya mengangguk lalu Gibran kembali mencium bibir istrinya dan berbaring di sebelah Thalia. Sambil memeluk istrinya, Thalia merasakan bahagia karena telah menjadi milik suaminya seutuhnya.
Ketika subuh menjelang, udara semakin dingin, meskipun tubuh mereka diselimuti, tetapi udara dingin menusuk kulit mereka, membuat Gibran mengeratkan pelukannya ke tubuh istrinya, kulit mereka saling bersentuhan, membuat kehangatan terasa diantara mereka, Thalia yang sedang tertidur lelap, merasakan sesuatu yang mengganjal di bagian sensitifnya, Iya itu adalah kejantanan Gibran yang sudah mengeras menusuk-nusuk ke bagian sensitif Thalia, memberikan rasa nikmat kepada Thalia
Support your favorite authors and translators in webnovel.com