webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime & Comics
Not enough ratings
226 Chs

Bab 30

"T-tolong, jangan bunuh aku. Aku-aku akan mengatakannya!" Kedua preman itu ketakutan.

"Cass sedang menunggu di gedung sebelah, gudang perusahaan!" Keduanya menggertakkan gigi sambil menahan rasa sakit dari luka tembak yang mereka terima.

Yves berpikir sejenak, "Ikat mereka berdua. Buat mereka memimpin jalan."

"Oh!"

"Pergi, pergi, pergi!" Geng Carlos langsung mengikat dua preman tersebut.

Dua preman itu berjalan sambil menundukkan kepala mereka, sekarang mereka perlu memimpin kelompok Carlos ke tempat dimana Cass berada. Karena Yves masih menodongkan pistol ke kepala mereka, mereka tidak berani berbicara banyak.

Pekerja Cass yang ada disekitar gedung langsung bersembunyi setelah melihat sekelompok besar gangster berjalan menuju ke arah mereka.

Para pekerja itu tidak ingin memperingatkan boss mereka, untuk boss yang suka menangkap orang serta merusak rumah tangga orang lain. Mereka tidak memiliki belas kasih kepadanya sedikitpun.

Cass seharusnya tahu bahwa bisnis kotornya memiliki resiko besar. Jika dia mati, maka itu adalah takdirnya.

Pintu gudang terbuka, di sana terdapat sosok Cass yang sedang menggoda seorang wanita.

Melihat Yves masuk dikawal oleh bodyguard atau preman sewaaannya. Lemak yang ada diwajah Cass langsung bergetar karena tawa tanpa henti.

"Bocah, bukankah sudah aku katakan sebelumnya? Sekarang nyawamu ada ditanganku hahaha!"

"Jangan khawatir, aku akan menikmati dua wanitamu di depanmu hahaha! Setelah itu aku akan menjualnya ke Afrika sebagai budak!"

Sementara pengusaha gemuk itu tertawa terbahak-bahak. Sebuah kepalan tangan langsung memukul wajahnya!

Serangan tiba-tiba dengan kekuatan besar itu langsung mematahkan salah satu giginya!

*Bang!*

Darah langsung muncrat dari gigi yang telah patah.

"K-kalian, apa yang kalian lakukan! Segera bunuh dia!" Cass menunjuk Yves dengan marah. Dia tidak pernah berpikir bahwa pihak lain berani memukulnya!

Diam-diam Cass bersumpah bahwa dia akan memotong tangan pria kecil itu.

"Ahh!!!" Sekretaris pirang yang sebelumnya digoda oleh Cass langsung berteriak ketakutan. Sebelum dia berlari pergi, dia pingsan duluan.

Kedua bodyguard yang meleyani Cass membuka penutup kepala mereka. Memperlihatkan sebuah senjata yang telah ditodongkan tepat ke kepala mereka.

*Bang!*

Membiarkan anak buahnya menjaga kedua bodyguard tersebut, Yves berjalan perlahan menuju Cass sambil mengeluarkan sebuah pistol.

Setelah itu dia menembak tepat ke arah kaki lawan dan menginjak wajahnya.

"Apa yang kamu katakan sebelumnya? Beraninya kamu memprovokasi orang jerman kami yang terhormat. Hari ini, kami, Hydra akan memberi kamu apa yang pantas kamu dapatkan."

"Jangan bermain-main dengan mulutmu pak tua. Mulutmu adalah harimaumu."

Alih-alih mengekspos dirinya sendiri, Yves menggunakan nama Third Reich serta organisasi Hydra yang terkenal kejam.

Orang luar tidak akan pernah mengatakan hal ini, hanya orang-orang Hydra yang akan berani mengatakannya!

"Ah! Berani-beraninya kamu!"

"Bajingan, lepaskan aku! Atau aku akan membunuhmu. Sial, sangat sakit!" Pengusaha gemuk berteriak kesakitan.

Yves menatap pria itu dengan wajah datar. Mengepalkan tangannya, dia langsung meninju wajah lawan!

*Bang!*

Hidung pria itu langsung berdarah.

"Ancamanmu yang sebelumnya sangat keterlaluan, pak tua. Aku harap kamu akan menjaga mulutmu di kehidupan selanjutnya, itupun jika kamu bisa bebas dari neraka."

Yves tidak suka mengotori tangannya, tapi terkadang dia perlu meninju wajah lawan untuk meringankan suasana hatinya.

Pria ini mengancam keluarganya, ingin memperkosa kedua wanitanya di depan dirinya?

Mari lihat apakah pria tua itu akan bertahan saat diperkosa dengan tongkat baseball, tongkat besi atau benda-benda padat yang lain.

"Carlos."

"Ya, boss! Apa perintah anda?" Carlos yang telah memakai topeng layaknya para teroris langsung maju sambil membawa AK-47 favorit miliknya.

"Ikat pria gemuk ini. Pukuli dia sampai babak belur, patahkan tulang serta kaki ketiganya."

"Jangan lupa untuk menulis surat pemerasan kepada keluarganya. Minta mereka menebus dengan harga lima ratus ribu dollar. Jika mereka tidak memberikannya, maka kirim pria gemuk ini ke alam baka." Yves memberi perintah cepat.

Carlos yang sebelumnya bersemangat langsung bergidik. Boss mereka terlalu menakutkan!

Awalnya dia berpikir bahwa bossnya adalah orang yang cukup santai. Tapi dia tidak menyangka bahwa bossnya bisa sekejam ini.

Tapi Carlos masih bisa memahami perubahan sikapnya. Jika istri atau keluarganya juga diancam seperti itu, Carlos tidak akan segan-segan menghabisi nyawa lawan.

Tapi Carlos memiliki satu pertanyaan penting, apa yang dimaksud bossnya dengan kaki ketiga?

"Boss, apa itu kaki ketiga?"

Yves langsung menendang bagian tubuh tertentu dari pria gemuk itu. "Nah, bagian ini. Selesaikan pekerjaan kalian dengan baik, jika keluarga mereka tidak mau menebusnya. Maka lakukan seperti apa yang telah aku perintahkan."

Yves langsung berjalan keluar dari dalam gudang tersebut. Biarkan antek-antek kecilnya mengurus hal ini.

Yves hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Jika dia terus diam tanpa melawan, mungkin dialah yang akan dihabisi seperti pria gemuk itu.

Amerika di era ini memang sangat kacau.

***

Setelah membereskan masalahnya. Yves berjalan kembali ke Cafe untuk menemui kedua wanitanya lagi.

Hanya perlu satu setengah jam untuk menyelesaikan masalah ini, tidak terlalu cepat, tapi juga tidak terlalu lambat.

"Ayo pulang, semua masalah telah beres." Yves menyapa mereka.

"Yves! Apakah kamu baik-baik saja?" Sera menatap adiknya dengan cemas. Dia tidak tahu berapa biaya yang telah dikeluarkan oleh Yves untuk menyelesaikan masalah ini. Dia takut adiknya menderita!

Orang lain tidak memiliki hak untuk menggertak adik laki-lakinya! Hanya dia sendiri, kakak Yves yang berhak untuk menggertak pria kecil ini!

"Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Adapun bagaimana cara aku menyelesaikan bajingan itu, saat kamu pergi bekerja, pasti kamu akan tahu." Yves berkata sambil mengedipkan mata secara misterius.

Setelah itu dia mengambil tas belanjaan dan berjalan pulang.

"Hmph, apakah kamu mencoba bersikap misterius? Dasar!" Sera mengayunkan tinju kecilnya dengan tidak puas.

Di sisi lain Bibi Sarah hanya bisa menutup mulutnya sambil tersenyum kecil. "Oke, ayo pulang, Sera. Percayalah dengan tuan Yves. Jika dia berkata 'semua beres', maka semuanya telah beres."

Ketiganya berjalang pulang.

***

Di dalam gudang, Carlos serta adik-adik kecilnya masih sibuk memberikan Cass pukulan.

"Hei, buat dia berpose. Aku ingin memfotonya." Kata Carlos.

"Hei, hentikan! Hentikan sekarang sialan!" Cass masih merauh marah. Tubuhnya telah babak belur, bahkan wajahnya hampir tak dapat dikenali karena lebam dan bengkak yang merata!

"Berhentilah berbicara, gendut!" Salah satu anggota geng Carlos memukul pria gemuk itu. Setelah itu dia memaksa Cass untuk berpose.

*Click!*

*Click!*

*Click!*

Cahaya yang dihasilkan leh kamera kuno itu langsung membutakan mata Cass. Di bawah cahaya yang menyilaukan, Cass dipaksa untuk berpose dengan berbagai gerakan.

"Hahaha! Bagus, bagus sekali. Dengan foto-foto ini, kita akan kaya!" Carlos tertawa terbahak-bahak.

"Hail Hydra!" Carlos yang telah diberitahu Yves slogan ini langsung mengumumkannya dengan keras. Berhubung reputasi Hydra sudah buruk, kenapa tidak menggunakan nama organisasi itu saja?

"Hail Hydra!" Anggota geng yang lain juga berteriak bersamaan.

-----

baca bab 90 di;

patréon.com/mizuki77