"Jeanna, apa yang kau lakukan?!" bentak Rain sembari menghampiri Jeanna dan merebut selang air di tangannya.
Jeanna mengerjap kaget. "Aku … hanya ingin menyirami taman bunganya."
"Kenapa harus kau? Ada banyak pelayan di rumah ini," protes pria itu.
"Aku hanya ingin melakukannya," sahut Jeanna. "Taman bunga ini kelihatan dari jendela kamarmu. Jadi, kupikir akan menyenangkan jika bunga-bunganya segera mekar dan aku bisa melihatnya dari kamar."
Rain mengerutkan kening, tampak berpikir keras. "Kalau begitu, kita ganti saja semua tanaman ini dengan bunga yang sudah mekar."
Jeanna menggeleng. "Tidak perlu, tidak perlu," tukasnya cepat. "Itu akan sangat merepotkan. Dan itu berarti, kita akan membunuh tanaman yang sekarang."
"Kau bilang, kau ingin melihat bunganya," sebut Rain.
"Memang, tapi …" Jeanna menatap taman bunga di depannya, "aku tidak keberatan menunggu." Jeanna tersenyum pada Rain.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com