webnovel

The Sexiest Demon

"Pintu kamar mandi pun dibiarkan terbuka. Sungguh wanita yang ceroboh!"

Kleiner mengumpat istrinya dengan wajah merah padam dan kedua tangan yang mengepal.

"Bagaimana jika bukan aku yang masuk? Apa dia akan bermain gila di belakangku dengan pria lain?"

Sambil melonggarkan dasinya, Kleiner berjalan menuju kamar mandi yang hanya dihalangi oleh kaca sebagai dinding. Ia menggeser pintu kamar mandi dengan sempurna tanpa menimbulkan bunyi.

"Shit!"

Kleiner melihat sang istri dari ambang pintu sedang berada di dalam bath up menyandarkan kepalanya di bantal kecil sambil memejamkan kedua matanya.

"Dia memiliki tubuh yang seksi ...."

Kleiner berdecak kagum pada kemolekan tubuh istrinya.

Kulit putih mulus tanpa noda sedikitpun begitu memesona Kleiner. Gejolak kejantanan Kleiner pun bergelora. Dadanya sesak ingin segera menyalurkan hasratnya.

Kleiner membuka satu persatu pakaian yang ia kenakan dan meletakkannya begitu saja di lantai. Indra penglihatannya tak pernah luput memandangi sang istri yang baru saja berulang tahun ke dua puluh satu tahun.

"Rupanya dia sangat pintar merawat tubuhnya!"

Kleiner memuji sang istri pelan. Kedua matanya terbelalak ketika menatap bibir merah muda yang merekah.

Glek!

Kleiner menelan saliva-nya ketika samar-samar melihat bagian tubuh sensitif sang istri terlihat di permukaan air.

"Pria mana yang bisa menahan diri untuk tidak menidurinya!"

Kleiner berseru sambil beranjak menuju bath up.

Byur!

Kleiner masuk ke dalam bath up dan berhasil membuat Vyschella terkejut setengah mati.

"Kーkamu ...."

Vyschella tidak bisa mengelak lagi ketika Kleiner meraih tubuhnya.

"Kamu ... apa yang kamu ...."

Vyschella hanya bisa pasrah mendapatkan perlakuan kasar dari sang suami.

Lakukan? lanjut Vyschella dalam hati.

Kleiner tidak memperdulikan istrinya, ia bahkan terlalu antusias untuk segera menikmati malam pertamanya bersama dengan sang istri penggantiーVyschella Ciara Demougust. Ia menempelkan bibirnya ke bibir mungil Vyschella yang sejak tadi sudah diincarnya.

"Ohhh ...."

Erangan demi erangan keluar begitu saja dari mulut Vyschella yang membuat The Sexiest Demon semakin bertambah buas.

Layaknya seorang pria sejati, Kleiner sangat lihai memainkan lidahnya menyusuri setiap inchi kulit istrinya yang mulus. Ia mulai menyapu kulit leher Vyschella dan kedua tangannya mulai meraba-raba bagian sensitif depan tubuh sang istri yang membuatnya semakin bergairah.

"Hmmm ...."

Vyschella tidak bisa menahan lagi serangan dari Kleiner. Ia mencoba menyeimbangi permainan sang suami, tetapi apalah daya bagi wanita yang baru pertama kali melakukan adegan panas seumur hidupnya.

"Apakah aku adalah orang pertama yang menyentuh mu?"

Kleiner berbisik di daun telinga Vyschella.

"Jangan pikir aku tidak tahu bahwa kau adalah pemain murahan seperti kebanyakan wanita pada umumnya yang haus uang ... kau akan mengencani seorang bandar uang untuk mendapatkan uang lebih banyak, bukan? Apakah opiniku benar?"

Tidak lupa Kleiner menjilati kedua daun telinga istrinya secara bergantian.

"Aーapa yang kau katakan?"

Kleiner bisa mendengar suara sang istri yang bergetar. Ia pun tersenyum mengejek.

"Hmm ...."

Kleiner memperlakukan Vyschella dengan kasar dan pastinya membuat wanita itu kesakitan. Ia melihat wajah cantik sang istri yang kini tengah memejamkan kedua matanya.

"Aargghhh!"

Mau tidak mau Vyschella harus menahan dirinya agar sang suami mencapai kepuasan. Vyschella menggigit bibir bawahnya ketika merasakan benda keras di bawah sana mulai masuk secara paksa ke lubang surgawi miliknya.

"God, please ...."

Shit! Rupanya dia masih virgin! puji Kleiner di dalam benaknya. Diam-diam Kleiner mengagumi Vyschella yang pintar menjaga kesuciannya. Ada kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh Kleiner.

"Bisakah kau lebih pelan? Kau menyakitiku ...."

Wajah Vyschella berubah pucat dan tubuhnya bergetar hebat.

"Kau pikir, siapa dirimu? Sungguh berani-beraninya menyuruhku!"

Kleiner menggertak Vyschella. Pria buas itu melanjutkan adegan demi adegan di dalam bath up. Entah sudah berapa kali Vyschella mendesah kesakitan yang tiada tara, tetapi apa boleh buat, ia tidak memiliki opsi lain karena tidak berani menentang sang suami.

Oh, diriku yang malang! seru Vyschella dalam hati sembari melihat pantulan dirinya dengan sang suami di dinding kaca. Ia pun merasakan sesuatu mengalir dari dalam lubang miliknya dan dipastikan berwarna kemerahan.

"Oh, shit!"

Kleiner tidak berhenti mendesah ataupun melontarkan kata-kata yang sedang ia rasakan. Kleiner menikmati setiap gerakan yang ia ciptakan. Bagaimanapun juga, ini bukanlah kali pertama baginya melakukan hal ini tetapi tidak sebaliknya dengan Vyschella.

Suasana malam penuh gairah yang dilalui oleh sepasang pengantin baru seakan membuat malam semakin panjang. Kleiner tidak berhenti menyiksa Vyschella sejak tiga puluh menit yang lalu.

"Berbalik lah!"

Kleiner memberikan titah yang langsung mendapatkan respon dari Vyschella. Wanita itu pun berbalik sesuai dengan titahnya.

Punggungnya saja sangat halus, bagaimana bisa dia merawatnya dengan sangat baik selama ini! seru Kleiner dalam benaknya. Didekapnya tubuh sang istri dari belakang.

"Selama kau menikah denganku, jangan harap kau bisa berhubungan dengan pria lain di belakangku!"

Kleiner mengambil shower puff lalu menuangkan shower gel di atasnya. Ia membersihkan punggung sang istri dengan telaten hingga ke kaki.

Eh? Apa ini? tanya Kleiner dalam hatinya. Dilihatnya kulit mati di telapak kaki sang istri dengan jelas. Hmm? Apa yang dia lakukan hingga kakinya menjadi seperti ini? benaknya mulai dipenuhi oleh berbagai pemikiran negatif. Namun, ia masih saja membersihkan tubuh sang istri.

"Aku bisa membersihkan diriku sendiri!"

Vyschella sadar, bahwa suaminya mengetahui kekurangan dirinya yang terletak pada kedua kakinya.

"Jangan pernah berpikir bahwa aku perduli padamu! Cihhh ...."

Meski begitu, sang Sexiest Demon tetap membersihkan tubuh Vyschella hingga selesai.

Kleiner menarik tubuh Vyschella ke bawah shower yang menyala. Ia menyentuh dengan lembut setiap bagian tubuh sang istri yang tersiram air. Ia melihat raut wajah sang istri yang kelelahan dengan lingkar mata mulai menghitam.

"Sudah selesai!"

Kleiner menarik tangan Vyschella dan membawa sang istri keluar dari bath up.

"Keringkan badanmu dan tunggu aku!"

Setelah Kleiner memberikan jubah mandi berwarna merah muda kepada Vyschella, ia pun membersihkan dirinya sendiri.

**

Vyschella mengeringkan tubuhnya di kamar sambil menatap pantulan dirinya di cermin besar. Air matanya mulai mengalir dari sudut-sudut matanya.

"Bukan hanya perih pada hatiku, tetapi juga pada tubuhku bagian bawah ...."

Vyschella segera mengusap air matanya karena mendengar suara pintu kamar mandi bergeser. Ia tidak ingin Kleiner mengetahui apa yang sedang terjadi pada dirinya.

"Aku tidak ingin kau tidur sebelum aku terlelap lebih dulu!"

Kleiner berseru sambil berjalan mendekati Vyschella.

"Ya, aku akan selalu menurutimu."

Vyschella menyahuti sang suami dan dirinya berusaha untuk tetap terlihat tegar.

"Memang harus seperti itu selama kau menjadi istri sah ku!"

Kleiner mendekap sang istri dan mengangkat tubuh Vyschella dengan kasar. Ia mengambil langkah panjang sambil menyembunyikan senyumnya dengan sempurna.

Bruk!

Kleiner membawa tubuh indah itu ke atas ranjang. Tidak hanya itu, ia pun mulai membuka jubah mandi sang istri hingga Vyschella tidak mengenakan sehelai benang pun.

Sekarang apa lagi? pikir Vyschella dalam benaknya.

"Cyra, hangatkan ranjang pengantin kita!"

Kleiner berseru, tetapi sepertinya lebih pantas disebut dengan perintah. Ia membuka jubah mandi kecoklatan yang ia kenakan dan melemparnya sembarangan.

"Hah?"

"What?!"

"Oh, tidak ...."

"Bagus, jadilah istri penurut jika keluargamu ingin aman berada di bawah genggamanku!"

Kleiner terus menerus menempelkan bibirnya ke bibir Vyschella sambil memainkan lidahnya menyusuri mulut wanitanya. Sambil menutup kedua matanya, tangan Kleiner tak henti-hentinya bergerilya menyentuh bagian-bagian sensitif sang istri.

Di lain sisi, Vyschella tampak pasrah. Ia terus mencoba bertahan melayani Kleiner yang tidak pernah puas bermain dengan dirinya.

Pria ini ... apa yang sebenarnya dia inginkan dariku? Kenapa dia tidak merasa lelah sama sekali? batin Vyschella mulai memberontak, tetapi apalah daya dirinya di depan sang Sexiest Demon.

"Aargghhh ...."

Holla, my ZR (ZOYA READERS)!!!

Zoya's here ....

Creation is hard, cheer me up!

Thanks untuk kalian yang sudah membaca kisah ini ....

HAPPY READING HAPPY READERS!

Zoya_Dmitrovkacreators' thoughts
Next chapter