webnovel
#ADVENTURE
#ROMANCE

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · Fantasy
Not enough ratings
281 Chs
#ADVENTURE
#ROMANCE

SEMOGA BAIK-BAIK SAJA

Keesokan harinya Ametsa segera bersiap-siap untuk pergi ke Café seperti biasa. Namun, Ketika baru saja melangkahkan kakinya keluar rumah, tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depannya sehingga membuat gadis tersebut yang melihatnya pun langsung mengerutkan keningnya seketika.

"Siapa?"

Tidak lama kemudian kaca mobil tersebut diturunkan dan terlihat seseorang yang begitu dikenalinya itu sedang tersenyum kepadanya membuat Ametsa yang mengetahui hal itu langsung membelalakkan kedua matanya seketika.

"Adam, kau kah itu?"

"Hay, Ametsa, selamat pagi."

"H-hay," sahut Ametsa dengan tersenyum canggung. "Adam, bagaimana kau tahu kalau rumahku di sini?"

"Bagaimana, ya, aku harus menjelaskannya?" Adam tersenyum sembari memalingkan wajahnya ke arah lain sebelum akhirnya kembali berkata, "Aku tinggal di dekat sini, saat itu … maaf, aku tidak sengaja melihatmu yang pulang ke arah jalan yang sama, jadi … ya, ku yakin kau tahu maksudku."