Shone merasa tak nyaman karena sedari tadi istrinya terus melihatnya dengan tatapan sulit diartikan, pria itu tak tahan atas sikap aneh istrinya ini.
"Berhentilah terus menatapku, Sayang. Ada apa?"
Jessica menguncir rambut, Shone duduk disampingnya.
Menanti jawaban suaminya.
"Aku merasa aneh saja mengapa kau tidak minta tolong kak Angela meminta suaminya agar memilih proposalmu?aku yakin dia pasti bersedia menolong, Kak Angela adalah orang baik."
Tawa kecil terbentuk pada bibir Shone, dia merangkul pinggang istrinya.
"Tadinya aku mau melakukan hal itu tapi setelah aku pikir-pikir, aku tak bisa menjadi teman semacam itu jika proposal perusahaanku dipilih itu karena kemauan Vandez bukan karena paksaan atau permohonan kita. Yang ada dia akan memadangku sebelah mata, aku tidak mau."
Jessica langsung memeluk suaminya, mencium bibir Shone.
"Kau benar, aku merasa bersyukur karena mempunyai suami bukan tipe penjilat dan sahabat yang baik."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com