webnovel

89. Budak Cinta

Mobil melaju dalam keadaan santai, menerjang padatnya jalanan meskipun malam sudah tiba. Memang Jakarta tidak akan pernah mati atau sampai sepi.

"Jika aku tidak datang tadi kamu akan membunuhnya?" Lova memulai pembicaraan diantara keduanya dan mencabut hening yang datang secara tiba-tiba. Tentu saja keadaannya tidak sesuai dengan harapannya. Keduanya mau sama-sama berbicara, tetapi pada kenyataannya tidak ada yang berani mengutarakan isi hatinya. Mungkin untuk Lova dia terlalu malu untuk mengatakan sesuatu, tetapi tidak untuk pria yang ada di sisinya. Jelas-jelas dia tidak punya malu untuk itu.

Untuk apa?

"Aku berniat untuk menyeretnya ke penjara," sahut Pritam, masih dengan fokus setir mobilnya. Dia memutuskan untuk mengantarkan gadis ini seorang diri tanpa sopir. Dia tahu kalau lupa pasti ingin memulai pembicaraan dengannya nanti. Jadi dia berpikir untuk memberi waktu pada mereka berdua.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com