Mayya berjalan gontai menyusuri trotoar jalanan. Sesekali tak sengaja dia menabrak orang yang punya arah berlawanan dengan langkah kakinya. Tentu saja dia meminta maaf dengan membungkukkan badannya, tanpa kata-kata apapun yang menyertai.
Pikirannya benar-benar dikacaukan. Dia sama sekali tidak bisa berpikir jernih saat ini. Faktanya memang dia kalah dalam segala-galanya tanpa dia punya kesempatan untuk memberi perlawanan.
"Mayya!" Seseorang tiba-tiba saja memanggilnya, tetapi yang dipanggil tidak mau menggubrisnya. Dia terus berjalan melangkah tanpa arah tujuan yang jelas.
Di dalam pikirannya hanya ada keinginan untuk segera sampai ke dalam rumah. Dia ingin menyendiri dan dia ingin meratapi semua kesalahan yang dia perbuat.
Mayya tidak pernah menyangka kalau semuanya kan berbalik menyerangnya begini dengan cara yang jauh lebih kejam dari bayangannya.
"Mayya?" Sekarang pria itu meraih pergelangan tangannya. "Aku sudah dari tadi memanggilmu, tetapi kamu tidak menjawab."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com