169. Burger

"Burger satu." Ranu memesan dengan mengacungkan satu jari. Dia berdiri di depan food truck. Menunggu penjual untuk menyiapkan pesanannya.

Tak berselang lama, seseorang tiba-tiba saja datang dan memesan burger yang sama. Kedatangannya mencuri fokus Ranu, pemuda itu menatapnya dengan sedikit heran.

"Kamu ngapain di lingkungan ini?" tanyanya pada Lova. Dia menoleh ke kanan dan ke kiri. Seakan sedang mencari seseorang yang bisa mendukung kedatangannya.

Perempuan itu tertawa kecil padanya. "Memangnya aku tidak boleh datang ke tempat ini dan membeli burger di sini?" tanyanya.

"Ini adalah tempat umum dan siapapun bebas untuk datang bukan?" imbuhnya lagi.

Ranu manggut-manggut. "Benar juga."

"Kamu sendiri ngapain di sini?" Lova menimpali dengan pertanyaan yang sama padahal dia belum menjawab pertanyaan dari Ranu.

"Aku baru saja menemui temanku. Dia pulang dari luar kota."

Lova mengangguk. Tidak perlu penjelasan yang lebih untuk hal itu.