"Kamu yakin kalau kamu tidak mau aku antarkan sampai masuk ke dalam?" Pritam mencoba untuk melirik keluar jendela mobil dan memastikan bahwa tidak akan ada hujan siang ini meskipun langit terlihat begitu gelap sebab awan mendung bergumpal di atas sana.
"Jaraknya dekat dari gerbang utama. Lagian juga tidak akan mungkin kalau tiba-tiba saja hujan turun. Pasti gerimis dulu." Dia mencoba untuk menenangkan kekhawatiran pria yang ada di depannya. Mengusap sisi pundaknya dengan begitu lembut.
"Aku akan bawa payung lipatnya," kata Lova. Dia mengambil payung yang ada di jok belakang mobil dengan meraihnya sekuat tenaga.
"Aku akan menunggumu disini sampai kamu kembali. Aku takut jika—"
Lova menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu." Gadis itu menolak kemudian. "Katanya kamu ada pertemuan penting dengan klien yang datang dari luar negeri beberapa menit lagi. Kalau kamu menungguku dan jalanan macet, dia pasti akan marah dan pergi dari kantormu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com