webnovel

110. Setelah makan bakso

"Terimakasih baksonya," tutur Lova, begitu lembut dan nyaman ada bicara yang terdengar masuk ke dalam lubang pendengaran lawan bicaranya. Dia sesekali menatap ke arah Karan yang berjalan tepat di sisinya.

"Sama-sama. Aku hanya bisa mentraktirmu bakso di warung pinggir jalan, tidak bisa di cafe atau restoran mewah." Sebuah sarkas untuk menyindir gadis itu yang terus saja membanggakan orang lain di depannya. Sepertinya dia kecewa, meskipun sebenarnya dia tidak berhak merasakan hal demikian.

"Kenapa bilang begitu?" tanya Lova, dia tertawa kecil kemudian. "Jujur saja kalau makanan di restoran mewah atau cafe tempat anak muda nongkrong itu tidak cocok di lidahku yang kampungan ini. Beda cerita kalau itu adalah bakso atau mie ayam. Rasanya luar biasa untukku," kata Lova. Dia memuji dengan mengacungkan ibu jarinya tepat di hadapan Karan. "Jadi aku sangat berterima kasih akhirnya ada yang bisa memenuhi keinginanku beberapa hari ini."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com