webnovel

Poin Kontribusi Rumah Dagang Luo Hai

Editor: Wave Literature

Wanita berbaju kuning itu menyeringai, "Shao Feng, orang ini belum pernah berkultivasi, dan kemampuan beladirinya juga sangat lemah. Namun ia mampu membunuh dua Lightning Crocodile Berkaki Enam. Terlebih lagi ia hanya menggantungkan hidupnya pada larutan penyembuhnya dan kegigihannya yang besar. Kau pikir dia akan benar-benar bisa menyelamatkan temanmu dari dua buaya itu?"

"Adik murid junior Wan'Er, aku tak bermaksud…" Wajah Shao Feng mengkerut, dan berusaha menjelaskan dengan terbata-bata.

Wanita berbaju kuning itu mengibaskan tangannya, "Shao Feng, panggil aku Qu Wan'Er. Aku bukan adik murid juniormu. Kau berasal dari Sekte Jade Net, dan aku dari Heavenly Temple. Kita dari sekte yang berbeda. Karena itu pula, aku akan menganggapmu sebagai seorang teman. Sebagai murid bertalenta dari sebuah sekte besar, harusnya kau bisa bersikap lebih sabar dan toleran. Dalam hal ini, Senior Hou Yucheng memang jauh lebih baik darimu."

Wajah Shao Feng berubah geram, "Jangan bandingkan aku dengan si keparat itu!"

Wanita berbaju kuning itu tidak berkata apa-apa lagi. Mo Wuji hendak berterima kasih pada sang Master Immortal Qin dan wanita berbaju kuning itu, namun tiba-tiba terdengar sebuah teriakan yang sangat keras. Secara tidak sadar Mo Wuji menoleh ke belakangnya, dan melihat kawanan buaya berkaki enam dan katak berlidah panjang itu telah berhasil diusir.

Di atas dek kapal, hanya tersisa bau amis darah dan tumpukan mayat yang bergelimpangan. Beberapa di antaranya adalah bangkai monster buaya yang mati, dan yang lainnya adalah mayat penumpang kapal.

Semua mayat penumpang kapal itu memercikkan listrik. Sebaliknya, hanya sedikit Lightning Crocodile yang terbunuh dengan cara ditikam tenggorokannya, karena kebanyakan dari monster buaya itu terbelah menjadi dua.

Mo Wuji tidak perlu bertanya, karena ia sudah tahu bahwa sebagian besar dari buaya-buaya itu dibunuh oleh para Master Immortal.

"Wuji, kau baik-baik saja?" Setelah kawanan Lightning Crocodile itu berhasil dipukul mundur, Yuan Zhenyi cepat-cepat berlari untuk menemui Mo Wuji. Sebelumnya, ia terpaksa berpisah dengan Mo Wuji akibat bertarung dengan buaya-buaya itu. Untuk melindungi dirinya sendiri saja sudah sulit, apalagi kalau harus membagi perhatiannya untuk mencari di mana Mo Wuji.

"Aku baik-baik saja, bagaimana dengan Bu'Er?" Tanya Mo Wuji sedikit khawatir.

"Wuji, Saudara Zhenyi, aku baik-baik saja," Seru Ding Bu'Er dari kejauhan. Badannya juga sedikit menghitam karena hangus. Tampaknya memang tidak mudah baginya untuk selamat dari serangan monster laut itu.

"Master Immortal, terima kasih telah menolong kami," Melihat Yuan Zhenyi dan Ding Bu'Er baik-baik saja, Mo Wuji berbalik dan membungkukkan badan di hadapan Master Immortal Qin dan wanita berbaju kuning itu. Wanita itu menganggukkan kepalanya, namun tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Sebaliknya, sang Master Immortal bermarga Qin itu terus memandangi Mo Wuji untuk beberapa saat, dan berkata, "Performa bertarungmu tadi tidaklah buruk. Kau bisa pindah dari kamar bersama dan mendapatkan kamarmu sendiri."

Dengan cepat Mo Wuji menjawab, "Terima kasih, Master Immortal. Tapi saya sudah nyaman berada di kamar bersama."

Mo Wuji sadar ia mungkin sudah menyinggung lelaki bernama Shao Feng itu. Mo Wuji tidak akan mampu untuk melindungi dirinya sendiri dari seorang ahli spiritual seperti Shao Feng. Jika ia memiliki kamar untuk dirinya sendiri, bisa saja ia akan dibunuh dan tidak ada yang tahu soal itu. Setidaknya, berada di kamar bersama yang ramai itu akan membuatnya merasa lebih aman.

Immortal Master Qin tidak memaksanya. Sebagai gantinya, ia bertanya, "Bagaimana kualitas akar spiritualmu?"

Mo Wuji berkata seolah-olah meremehkan dirinya sendiri, "Aku pernah mengetesnya satu kali dulu. Akar spiritualku sangat lemah, akarku tidak lebih baik dari akar mortal."

Tentu saja Mo Wuji berbohong. Ia tidak mengetes akar spiritualnya satu kali, tetapi dua kali. Selain itu, akar spiritualnya bukan lemah, namun ia sama sekali tidak memilikinya. Ia adalah manusia biasa dengan akar mortal.

Mo Wuji tidak mengatakan itu untuk membuat Master Immortal Qin terkesan, sehingga ia akan diundang untuk bergabung dengan sekte milik Master Immortal Qin. Ia hanya curiga bahwa mungkin sekarang ia benar-benar sudah memiliki akar spiritual, karena ia telah membuka tiga meridian. Jadi, ia mengatakan itu untuk berjaga-jaga saja.

Ketika Master Immortal Qin mendengar kata-kata Mo Wuji, ada rasa kecewa yang melintas di matanya. Ia menggelengkan kepalanya, sebelum berbalik ke belakang, melompat, dan langsung menghilang tanpa jejak. Dengan ketekunan dan tekad Mo Wuji, ibaratnya ia akan menjadi bibit yang baik untuk dipelihara. Namun, seseorang dengan bibit yang baik masih perlu dipupuk dengan cara berkultivasi. Tanpa akar spiritual, Mo Wuji hanyalah manusia biasa. Ketekunannya hanya bisa membuatnya mencapai sejauh ini.

Kedua mata wanita berbaju kuning itu juga menunjukkan sedikit rasa penyesalan. Setelah itu, dia ikut berbalik dan pergi. Shao Feng tidak berlama-lama di situ untuk terus mencari masalah dengan Mo Wuji. Lelaki itu juga segera pergi mengikuti wanita berbaju kuning itu.

Dek kapal telah dipenuhi oleh darah segar. Beberapa orang sudah mulai membersihkan mayat-mayat itu. Mo Wuji mengestimasikan sekilas, setidaknya sekitar dua ribu orang yang tewas.

Hanya dalam satu serangan monster laut, sudah begitu banyak penumpang yang mati. Jika nanti terus-menerus ada serangan yang lebih banyak lagi, bisa saja yang akan sampai di Chang Luo hanya kurang dari setengah penumpang kapal ini. Mo Wuji tiba-tiba mengerti mengapa tidak ada yang membalas dendam pribadi mereka di kapal ini. Jika ada lebih banyak orang di kapal ini, maka peluang mereka untuk selamat dari serangan monster laut juga akan lebih tinggi. Kecuali para Master Immortal yang kuat, semua orang di sini bisa mati kapan saja.

"Wuji, luka-lukamu memang parah" Kata Yuan Zhenyi dengan cemas saat Master Immortal Qin dan rekan-rekannya pergi. Yuan Zhenyi melihat tubuh Mo Wuji bersimbah darah, dan tubuhnya juga hangus. Maka dari itu, ia berpikir bahwa Mo Wuji terluka parah.

Namun, Mo Wuji tahu bahwa sebenarnya lukanya tidak terlalu berat. Ini berkat pil spiritual yang diberikan Master Immortal Qin kepadanya.

"Zhenyi, aku baik-baik saja. Kita akan bicara soal ini ketika kita kembali ke kamar."

Saat itu juga, seorang pria berjubah coklat memanggil Mo Wuji. "Tunggu! Bolehkah aku bertanya, apakah kau Mo Wuji yang tinggal di Kamar Bersama nomor 32 dari Negara Bagian Chang Yan[1]1?"

Mo Wuji terkejut saat melihat pria berjubah coklat itu; ia tidak mengenal pria itu. Tetapi pria ini tampak berbeda; tangannya menggenggam sebuah buku, dan sepertinya ia sedang mencari sesuatu untuk dicatat.

"Ya, saya Mo Wuji." Mo Wuji menganggukkan kepalanya dan menjawab dengan ragu-ragu.

Pria berjubah coklat itu membuka bukunya, melihat sesuatu di halaman buku itu, lalu tersenyum dan berkata, "Baguslah. Aku adalah pegawai dari Rumah Dagang Luo Hai. Hari ini, kau telah membunuh dua Lightning Crocodile Berkaki Enam. Pastinya akan sangat merepotkan bagimu untuk selalu membawa bangkai-bangkai buaya itu kemanapun kau pergi, bukan? Perusahaan kami sebenarnya berminat untuk membeli bangkai-bangkai itu. Apakah kau ingin pembayarannya menggunakan koin emas, atau menggunakan poin kontribusi Rumah Dagang Luo Hai?"

Apa? Lightning Crocodile ini adalah milik siapapun yang membunuhnya? Dan bukan milik para Master Immortal di kapal ini? Oh benar saja, para Master Immortal mungkin tidak begitu peduli dengan makhluk rendahan seperti Lightning Crocodile Berkaki Enam.

"Wuji, kau ternyata membunuh dua monster buaya itu?" Yuan Zhenyi bertanya dengan kaget. Sejak Mo Wuji mengalahkan pengawal dari Negara Bagian Yin Han hanya dengan satu kali pukulan, Yuan Zhenyi tahu bahwa Mo Wuji memiliki jurus-jurus tersendiri. Namun, bahkan saat ia sudah menganggap bahwa sebenarnya Mo Wuji bertalenta, Yuan Zhenyi tidak pernah mengira Mo Wuji akan mampu membunuh dua Lightning Crocodile Berkaki Enam.

Mo Wuji menganggukkan kepalanya, "Benar, aku yang membunuh dua buaya itu tadi."

Mo Wuji kemudian menghampiri pria berjubah coklat itu dan bertanya, "Tuan, bolehkah aku bertanya lebih lanjut apa itu poin kontribusi Rumah Dagang Luo Hai?"

Pria berjubah coklat itu dengan cepat menjelaskan, "Ada dua jenis pelanggan di Rumah Dagang Luo Hai, yaitu pelanggan individu dan reguler. Ada 5 kelas untuk pelanggan reguler, urutan dari rendah ke tinggi adalah kelas oranye, hijau, biru, nila, dan ungu. Bila kau membeli apa pun dari Rumah Dagang Luo Hai, kau dapat mendaftar untuk mendapatkan kartu oranye kami. Dengan kartu ini, kau dapat mengumpulkan poin. Ketika poinmu sudah cukup, kau dapat meningkatkan kelas kartumu. Saudara Mo telah membunuh dua Lightning Crocodile. Kami bersedia membayar sebesar 20 ribu koin emas. Atau, kami juga dapat menawarkan 200 poin kontribusi Rumah Dagang Luo Hai padamu. "

20 ribu koin emas sudah dianggap sebagai uang yang sangat banyak bagi sebagian besar orang. Namun, itu tidak berarti banyak bagi Mo Wuji. Ia melanjutkan pertanyaannya, "Untuk apa poin kontribusi itu?"

Pria berjubah coklat itu tertawa dan berkata, "Poin kontribusi itu dapat ditukar dengan barang apa pun yang dijual di toko kami. Buku panduan berkultivasi, pil, bahkan alat spiritual dapat ditukar..."

"Aku mau poin kontribusi!" Mo Wuji tak menunggu pria berjubah coklat itu untuk menyelesaikan kata-katanya. Saat ia mendengar kata 'buku panduan berkultivasi', tanpa ragu lagi ia langsung memilih poin kontribusi.

Mo Wuji langsung bertanya, "Berapa poin kontribusi yang dibutuhkan untuk dapat ditukar dengan sebuah buku panduan berkultivasi?"

Nada bicara pria berjubah coklat itu tiba-tiba menjadi lebih serius, "Penggunaan poin itu akan bergantung pada tingkat barangnya. Barang dengan tingkat paling rendah hanya bisa ditukar dengan ribuan atau bahkan puluhan ribu poin. Barang-barang dengan tingkat paling tinggi hanya bisa ditukar jika kau punya satu juta poin."

Mo Wuji menghela nafas kecewa. Ia sudah susah payah bertarung untuk membunuh dua Lightning Crocodile ini, tapi makhluk ini cuma bisa dihargai 200 poin kontribusi. Bahkan untuk mendapatkan panduan kultivasi yang paling rendah pun tidak akan cukup dengan 200 poin.

"Kalau begitu, bolehkah aku bertanya bagaimana cara meningkatkan poin kontribusi?" Mo Wuji segera bertanya.

Pria berjubah coklat itu menjawab, "Ada banyak cara. Kau bisa menukarkan bahan-bahan, bijih, atau pil spiritual. Kau bahkan bisa melakukan beberapa pekerjaan di sana untuk ditukarkan dengan poin kontribusi."