Pandangan Tristan terpaku pada amplop putih di tangannya.
Di pojok kiri, ada logo Rumah Sakit Internasional S. Tangannya bergetar sedikit saat ia mencoba membuka amplop tersebut. Setelah berusaha keras, ia berhasil merobek amplop itu terbuka.
Ketika ia akhirnya mengeluarkan hasil tes darah, jantungnya berdegup kencang. Namun, ia tidak bisa membawanya diri untuk membacanya dengan terbuka.
Ia mengambil napas dalam-dalam dan menenangkan hatinya beberapa kali lagi sebelum berani membaca hasilnya.
Tristan tidak mengerti apa lagi yang tertulis di sana, namun matanya sekarang terpaku pada status kehamilan.
Seketika, tangannya mencengkeram kertas itu dengan erat setelah membaca jawaban atas rasa ingin tahunya.
"Bos, kita sudah sampai—" suara Reid menarik Tristan dari lamunannya. Dia segera keluar dari mobil dan menuju ke kantornya.
***
Sementara itu, pada saat yang sama...
Bella sedang duduk di ruang tamu di rumah batu bersama ibunya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com