37 Makan malam

Pagi hari Ivanka beraktivitas seperti biasa. Ryan sudah ada di dekat sepedanya menunggu dirinya. Ivanka dapat melihat mata bengkak Ryan dan kantung matanya yang menghitam, terlihat jelas Ryan tidak tertidur semalaman.

Sepanjang jalan dari mess sampai Ivanka tiba di depan kantor mereka hanya terdiam.

Tiba di kantor Ivanka menelepon sekretaris bos besar : " Cie, tolong buatkan janji untuk aku bertemu bos besar. Aku akan memberi tahu beliau keputusan ku."

"Baik Ivanka" jawaban dari sekretaris bos.

Sekitar jam 3 sore sekretaris bos memberi kabar : "Ivanka, datang lah setelah jam pulang kantor. Bos akan menunggu mu di ruangannya."

"Ok! Terima kasih cie."

Ivanka menelepon Ryan : "Ryan, pulang kantor ini aku ada janji bertemu bos di kantornya. Tidak usah tunggu aku yach."

Ryan hanya menjawab :"ok!" dengan nada yang tak bersemangat.

Sepulang kantor Ivanka menemui bos besar.

Seperti biasa Ivanka dibantu sekretaris bos sebagai penerjemah buat mereka.

"Laopan, aku sudah memutuskan nya. Aku ber terima kasih untuk kesempatan yang di berikan. Tapi aku memilih mundur."

"Aku, ingin mendengar alasan mu" jawab bos

Ivanka bercerita dengan jujur.

"Keluarga ku menyerahkan keputusan itu di tangan ku. Dan sampai kemarin malam aku sudah membulatkan tekad akan menerima promosi dan berangkat ke Cina. Tapi pagi ini aku merubah keputusan ku.

Aku sudah mempunyai kekasih, dia akan melamarku lalu kami akan menikah pertengahan tahun depan.

Dia mendukungku tapi itu hanya di mulut nya saja. Hati nya tidak menerima kepergian ku. Dia adalah pria pertama yang menangis depan ku dan karena hal ini semalam dia tidak tertidur. Aku akan bertaruh dengan nasib. Aku akan memilih menjadi seorang istri.

Aku akan tetap bekerja di bagian penjualan bersama Mr Song."

Bos besar terdiam sejenak lalu berkata : "kamu menolak peluang ini sekarang berarti kamu tidak akan mendapat peluang yang ke dua."

"Ia, saya sudah memutuskan nya."

"Kamu memang keras kepala seperti biasa".

"Baiklah kalau kamu sudah memutuskan nya, sebagai ganti ke cina aku akan mengatur untuk kamu bisa mengikuti sekolah bahasa mandarin setiap pulang kantor. Perusahaan juga akan menyiapkan akomodasi dan biaya akan di tanggung perusahaan" ucap bos besar.

"Baik lah Laopan tapi saya sedikit bodoh dalam menghafal jadi butuh waktu yang panjang" ucap Ivanka malu - malu.

"Kamu bukan cuma sedikit bodoh tapi memang bodoh. Menolak promosi yang tidak semua orang bisa dapatkan cuma untuk seorang pria. Aku juga mendengar kamu menolak cinta klien besar perusahaan kita. Apakah kamu masih tidak tahu bahwa kamu bisa mendapat pria yang jauh lebih baik dari kekasihmu ini. Kalau kamu mau aku akan mengenalkan mu pada seseorang yang jauh lebih baik." jawab bos besar.

Ivanka cuma tersenyum manis.

Lalu Ivanka mendengar pintu di ketuk setelah bos mempersilakan masuk, Ivanka melihat beberapa orang berpakaian koki masuk dengan membawa beberapa nampan yang ter tutup. Mereka terlihat profresional.

Memberi salam lalu menyusun nya di meja panjang di ujung kantor.

Melihat itu Ivanka langsung berdiri dan berpamitan karena dia mengetahui bos besar akan makan malam.

Tapi bos besar mengajaknya ke meja panjang itu dan mempersilakan dia duduk.

"Aku ingin berbincang lebih banyak dengan mu. Mari temani aku makan malam."

Sang sekretaris bingung selama bertahun - tahun dia bekerja belum pernah dia melihat si bos besar mengundang makan malam karyawan nya. Dia beruntung karena Ivanka tidak bisa bahasa mandarin jadi dia bisa ikut menikmati makan malam mewah.

avataravatar
Next chapter