webnovel

Seleksi Masuk

" Gaiki Vortex !!!" suara kakek tua itu keras namun bijaksana terdengar sampai ke seluruh Aula Akademi memanggil pemuda berambut Spikey berambut biru, pemuda itu berjalan ditengah kerumunan orang-orang dengan tegap penuh percaya diri

ia berjalan menaiki anak tangga  menuju sekumpulan guru-guru yang berjejer rapih  mengenakan pakaian kemeja berwarna hitam bergaris putih di bagian kerah dilapisi armor level 1, melindungi bagian tubuh mereka.

Pemuda bernama Gaiki berhenti tepat didepan seorang kakek paruh baya berusia sekitar 80 tahunan namun perawakannya masih kekar seperti pria berusia 40 tahun yang sedang berdiri ditengah para guru yang sedang berjejer

"apakah kau siap tuan Vortex ?" tanya kakek itu lembut, Gaiki hanya mengangguk pelan, wajahnya terlihat sedikit gugup karena sebentar lagi ia akan tahu Dorm apa yang pantas untuk ia tempati

semoga saja bukan  Dorm Espoir

hati Gaiki tidak karuan dan berdoa sebisa mungkin, ia berharap tidak ditempatkan di Dorm terlemah  dari empat Dorm di Akademi Aeros.

Kakek tua itu menempelkan telapak tangan kanannya di kepala Gaiki sambil memejamkan matanya, suasana menjadi hening penasaran Dorm apa yang akan ditempati Gaiki

Kakek tua berjenggot abu itu tersenyum ketika telah mengetahui hasilnya, Gaiki menelan Saliva

"kau memiliki Jiwa yang tangguh, semangat yang tinggi dan rasa solidaritas yang tinggi terhadap sesama" ucap kakek itu

"ja-jadi apa hasilnya Tuan Orlandu ?" tanya Gaiki penuh cemas

Orlandu tersenyum lembut, senyumnya yang terlihat lembut dan hangat membuat semua orang kagum melihatnya

"Crimson SunBird cocok untukmu" Gaiki lega mendengar Dorm yang Orlandu sebutkan, semua orang memberikan tepuk tangan khususnya para siswa yang satu dorm dengan Gaiki, mereka senang memiliki calon teman yang sangat percaya diri dan terlihat kuat

"terima kasih tuan Orlandu" Gaiki menunduk sopan, hatinya sangat senang ia tidak ditempatkan di Dorm terlemah Espoir

Gaiki pun turun tangga dengan bangga menghampiri sekumpulan siswa siswa baru yang satu Dorm dengannya

"Felix Gray !!!" nama berikutnya dipanggil

semua orang menoleh kearah Sosok pemuda berambut hitam sedikit gondrong untuk ukuran pria, matanya berwarna kuning emas menyala, tatapannya terlihat kalem dan dingin.

ia berjalan perlahan, tampak para gadis terlihat kagum menyaksikan ketampanannya, tentu saja para kaum pria bertingkah sebaliknya

"cih bangsawan manja" ucap Gaiki ketus seakan mengutuk  iri kepada pria yang sedang berjalan menuju anak tangga tersebut

Felix Gray berhenti tepat didepan Orlandu

"Apa kau merasa gugup tuan Gray ?"

"tidak sama sekali" jawab Felix dingin. Orlandu hanya tersenyum sambil menempelkan telapak tangan kanannya ke kepala Felix

"hmm menarik" ucap Orlandu bergumam sendiri, semua orang penasaran Dorm apa yang akan ditempati pemuda Keturunan Bangsawan tersebut.

"keturunan seorang bangsawan memang tidak diragukan lagi, ketegasan, kekuatan absolut dan kekuasaan, pantas menjadi seorang pemimpin

BlackSword tentu saja sangat cocok untukmu" semua orang hening mendengar jawaban Orlandu

Blacksword adalah Dorm terkuat di Akademi Aeros, hanya sedikit yang bisa masuk kedalam Dorm tersebut, hanya kurang dari 10 orang dari semua angkatan yang bisa terpilih menjadi Anggota Blacksword

di tahun ajaran ini bertambah satu orang yang terpilih menjadi anggota Blacksword, dia adalah pemuda bermata kuning emas, Felix Gray.

***

ditempat lain, tepatnya satu kilometer  dijalan menuju Kastil Aeros sosok pemuda berambut pirang bermata biru Aqua mengenakan ikat kepala berwarna merah tengah berlari panik, ia menggerutu sendiri karena terlambat menuju Kastil Akademi Aeros untuk mengikuti Seleksi masuk Dorm

bisa bisanya aku tersesat di hutan itu

Pemuda itu terus berlari sekuat tenaga berharap tidak terlambat, dari kejauhan terlihat Kastil berwarna putih yang begitu megah nan indah, dibeberapa tembok Kastil tersebut terlihat sosok knightmage yang berjaga-jaga.

setelah beberapa menit berlari akhirnya pemuda itu sampai di pintu gerbang  Utama Kastil yang begitu tinggi.Pintu itu dijaga oleh dua orang Knightmage

"berhenti !!" penjaga itu menghentikan pemuda berambut pirang yang hendak menerobos masuk kedalam kastil

"biarkan aku masuk!" teriak pemuda itu namun berhasil dicegah oleh dua penjaga dengan mudah

"kau terlambat oleh karena itu kau tidak diijinkan untuk masuk" pemuda itu didorong kebelakang hingga akhirnya terpental dan duduk terjatuh

"cih awas kalian jangan menghalangiku !!" pemuda itu masih bersikeras menerobos masuk namun tetap gagal karena kalah jumlah dan kekuatan

"cukup !!" tiba-tiba saja suara keras terdengar dari belakang dua penjaga gerbang membuat ketiga orang itu reflek menoleh kearah sumber suara

para penjaga sedikit terkejut dan langsung melepaskan pemuda itu, pemuda itu nampak tidak terima dan langsung mengibaskan tangannya

"ada ribut-ribut apa ini ?" tanya sosok pria berambut panjang diikat kuncir kuda berusia 40 tahunan mengenakan kacamata bulat, ia mengenakan pakaian jubah besar sampai menyentuh lantai menutupi kakinya.

"tuan Kaien, bocah ini berusaha masuk kedalam, padahal seleksi masuk Akademi Aeros sedang berlangsung 2 jam yang lalu,

kami tidak bisa membiarkan pemuda tidak disiplin masuk ke Akademi ini begitu saja" pemuda itu tidak bisa menyanggah karena apa yang dikatakan salah satu penjaga itu benar adanya.

Kaien hanya tersenyum melihat sosok pemuda itu, ia berjalan perlahan kearah pemuda itu lalu berusaha menyentuh kepala pemuda tersebut

pemuda itu diam tak bisa bergerak sedikitpun

"namamu ?" tanya kaien sambil menempelkan tangannya ke kepala sang pemuda

"Seifer

Seifer Hyral"

"nama yang bagus" Kaien melepaskan tangannya lalu berbalik berjalan kedalam Kastil, ia berhenti sejenak sambil menoleh sedikit kesamping

"ikut aku Seifer" ucap Kaien, Seifer hanya mengangguk pelan tidak percaya ada orang yang mau menolongnya masuk kedalam Kastil

***

Seifer dan Kaien berjalan menyusuri lorong kastil yang begitu megah. Sesekali Seifer menoleh ke kiri dan ke kanan penasaran dengan isi ruangan kastil tersebut

"mengapa kau mau menolongku tuan Kaien ?" Seifer nampak penasaran, Kaien tidak menjawab dan hanya memilih diam.

Seifer nampak kesal karena diacuhkan Kaien

" kita sudah sampai"  Kaien menghentikan langkahnya tepat di samping sebuah pintu berwarna coklat berukuran 3 meter di samping kanan Kaien

pintu itu dibuka pelan oleh Kaien dan langsung memasuki ruangan yang cukup besar dipenuhi dengan rak-rak buku yang berjejer rapih dan bersih,

mungkin ada ribuan bahkan jutaan buku tersimpan di ruangan tersebut. Ruangan itu adalah ruangan perpustakaan kastil Aeros. Seifer nampak penasaran bukankah seharusnya ia berada di Aula Kastil untuk masuk tes seleksi dorm

"kenapa kau mengajakku keruang perpustakaan?"

"kau tidak perlu masuk untuk ikut seleksi Dorm", jawab Kaien sambil berjalan perlahan menuju sebuah kursi meja yang letaknya tidak jauh didepan Kaien, ia duduk dengan santai sambil menatap Seifer dengan senyum misteriusnya

"apa maksudmu ?"

"kau sudah diterima di Akademi ini"

"iya aku tau itu, tapi aku belum tau Dorm..."

"Espoir" Kaien memotong pembicaraan Seifer dengan suara lembutnya.

"Espoir ? maksudmu aku akan masuk Dorm terlemah Akademi ini ? " Seifer nampak kaget dan tidak percaya, ia tidak terima dirinya harus masuk ke Dorm terlemah dan terhina menurutnya

lebih baik menjadi sosok tidak berguna daripada masuk Dorm terlemah, pikir Seifer dalam hatinya

ia nampak marah dan hendak keluar dari perpustakaan tersebut namun dengan cepat pintu perpustakaan itu langsung tertutup sangat rapat membuat Seifer tidak bisa keluar dari tempat itu. Seifer mencoba mendobrak pintu tersebut namun bergeming sia-sia.

"aku sudah mengukur kekuatanmu barusan, dan kau hanya pantas masuk Espoir." Kaien tersenyum licik kearah Seifer yang masih berusaha membuka pintu untuk kabur menuju Aula Kastil.

mungkin untuk saat ini...