Pramono harus mengatakan bahwa dia masih laki laki yang mengerti laki laki. Bahkan dalam situasi ini, Teguh pasti sudah tidur sekali dengannya setelah perceraian itu.
Santika tidak menjawab percakapan itu lagi, dan mengangkat Angkasa. Mulut Angkasa berderit, dan dia juga membuat kesulitan untuk tidur, tetapi dia ingin minum susu.
Pramono juga telah membesarkan seorang anak, pada saat ini, wajah tua itu memerah, dan dia keluar, menyalakan rokok, berpikir dalam diam. Dia sebenarnya ingin melihat lihat, tetapi dia tidak berani. Lagipula, dia bukan wanitanya sendiri, dan anak itu bukan miliknya.
Bayi Keenan! Wanita Keenan!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com