webnovel

Malam Sunyi dan Cerita Tentangnya

Sekujur tubuh saya pun merinding, antara kedinginan dan ketakutan bercampur aduk jadi satu. Dengan takut-takut saya beranikan diri menoleh ke belakang, ke arah boncengan. Tetapi tidak ada siapa pun atau apa pun di situ. Namun kemudian dari perasaan yang menjalar di punggung dan belakang telinga saya, memberitahu dengan cukup jelas bahwa ada "seseorang" yang ikut membonceng di belakang. Berwarna putih, berambut panjang.

BielivFelixia · Horror
Not enough ratings
14 Chs

Rapat RT

Alkisah pada saat itu di suatu kompleks perumahan kelas menengah, banyak penghuni kompleks yang tidak saling mengenal bahkan mungkin tidak pernah ketemu satu sama lain, tipikal kompleks masa kini dimana warganya sibuk tersita oleh pekerjaan sehingga sampai rumah tidak ada waktu bersosialisasi. Hanya ada sekelompok warga senior dan pengurus RT yang kadang masih bertemu.

Suatu hari karena ada hal yang sangat penting yang harus disampaikan dan butuh persetujuan warga, terpaksa pengurus RT mengundang para warga untuk rapat, diadakan di malam minggu.

Singkat kata, terkumpulah malam itu sekitar 30 warga dari 70 yang diundang. Rapat diadakan di garasi rumah pak RT. Karena banyak warga yang tidak saling mengenal, maka pengurus RT berinisiatif mengarahkan warga untuk saling mengenalkan diri di forum. Ayah si X termasuk salah satu warga yang tidak mengenal warga sekitar, dan dia duduk bersebelahan dengan beberapa warga yang sama-sama baru kenal saat itu.

Kemudian rapat dimulai dan membahas topik seru sehingga banyak warga yang berdiskusi dan berkomentar.

Ayah si X tadi, sebut saja pak Y, pun tak kalah aktif berbicara. Sesekali saat menyimak warga lain berbicara, pak Y berbisik kepada orang disebelahnya, mengomentari pembicaraan tersebut dan pak Messi (sebut saja begitu) hanya manggut-manggut saja. Rapat diselingi makan malam bersama untuk menambah keakraban warga.

Tak terasa rapat berlangsung sampai menjelang jam sebelas malam, sehingga pengurus RT memutuskan menyudahi rapat dan membacakan risalah. Sebelum membacakan risalah, pak RT membacakan daftar hadir saat itu, tertulis di daftar yang hadir 31 orang sambil menyebutkan nama-nama warga yang hadir.

Pak Y saat itu memperhatikan dan tiba2 dia interupsi, "maaf pak RT, kayanya yang hadir bukan tiga satu deh, kalau hitungan saya ada tiga dua...mungkin ada yang terlewat absennya?"

Kemudian pak RT dan pak Y menghitung kembali jumlah peserta rapat, benar 31.

Dan pak Y menyadari bahwa pak Messi yang sejak awal duduk di sebelahnya sudah tidak ada. Kemudian dia berkata, "pak RT, pantes aja sekarang tiga satu orang...lha pak Messi udah pulang duluan kali habis makan"

Pak RT dan beberapa warga yang sudah tinggal lama di situ menampakan ekspresi terkejut.

"Maaf pak Y, siapa tadi yang bapak bicarakan?"

"Itu pak RT, pak Messi itu, yang tadi duduk sebelah saya waktu rapat"

Wajah mereka semakin bingung. "Pak Y, bapak kan tadi duduk nomer dua dari pojok kan? Sebelah bapak kan pak Tomi, trus kursi paling pojok kan kosong."

"Ah yang bener, pak?! Bener, pak Tomi...?!" tanya pak Y tidak percaya. Pak Tomi yang termasuk warga senior mengangguk.

"Lha, saya itu dari awal rapat udah ada pak Messi duduk di pojok. Habis kenalan, saya cerita ini itu dia manggut-manggut kok.." sambung pak Y.

Kemudian salah seorang warga yang dituakan mendekati pak Y dan berkata lirih, "Maaf, pak. Dulu memang ada warga yang bernama pak Messi, tapi beliau sudah berpulang karena sakit. Itu rumahnya yang rumah kosong terbengkalai di dekat rumah bapak. Dulu dia hidup sebatang kara, entah knapa, tidak ada yang pernah tau ceritanya."

"Saat meninggalnya pun ditemukan Security yang curiga karena lampu rumahnya berhari-hari tidak dimatikan. Kasihan…"

Pak Y langsung pingsan...