webnovel

Malam Sunyi dan Cerita Tentangnya

Sekujur tubuh saya pun merinding, antara kedinginan dan ketakutan bercampur aduk jadi satu. Dengan takut-takut saya beranikan diri menoleh ke belakang, ke arah boncengan. Tetapi tidak ada siapa pun atau apa pun di situ. Namun kemudian dari perasaan yang menjalar di punggung dan belakang telinga saya, memberitahu dengan cukup jelas bahwa ada "seseorang" yang ikut membonceng di belakang. Berwarna putih, berambut panjang.

BielivFelixia · Horror
Not enough ratings
14 Chs

Pembonceng Misterius

Kalau yang pernah tinggal di kota Yogyakarta pasti tahu Selokan Mataram kan?

Pada masa saya masih kuliah tahun 96-an sampai 2000, Selokan Mataram di sebagian besar wilayahnya cukup gelap dan sepi jika malam hari sehingga tidak banyak orang yang melewati jalan inspeksi yang bersebelahan dengan Selokan Mataram tersebut.

Sangat berbeda dengan saat ini dimana sudah gegap gempita dengan kafe yang bertebaran.

Waktu itu saya punya beberapa teman satu geng di kampus yang merupakan warga asli Yogya. Salah satunya tinggal di daerah M, dimana akses tercepat kalau pulang dari kampus adalah melewati Selokan Mataram tersebut. Biasanya kami beriringan beberapa motor dengan teman lain kalau hendak melalui jalan tersebut saat malam.

Suatu malam selepas maghrib, karena ada tugas yang harus dikerjakan bersama dan esok paginya harus dikumpulkan, untuk mengejar waktu maka saya berkendara seorang diri melalui jalan Selokan Mataram.

Saat itu situasi jalan gelap dan sepi, hanya ada satu dua sepeda motor yang lewat.

Beberapa saat berkendara, di depan saya nampak sepeda motor yang sedang memboncengkan seorang wanita berjalan dengan kecepatan sedang. Dari sorot lampu motor saya, terlihat wanita tersebut memakai semacam baju terusan yang ada rok-nya (maaf, saya tidak tahu nama persisnya), membonceng dengan posisi duduk menyamping. Biarpun agak samar namun dia memiliki paras yang cantik, mirip-mirip gadis Indo begitu lah.

Naluri pemuda jomblo saya timbul, hehe….saya pelankan laju motor saya dan menjaga jarak di belakang motor itu, sambil sesekali mencuri pandang ke wanita tadi.

Anehnya, wanita itu hanya duduk diam terpaku memandang lurus tanpa mengobrol dengan pria yang mengendarai motor.

Tidak terlalu lama saya mengikuti mereka, saya terpaksa harus mendahului karena menjelang sebuah perempatan kecil motor di depan saya ini memperlambat lajunya dan menyalakan lampu sein hendak berbelok ke kiri.

Tepat bersamaan proses saya mendahului motor mereka, tiba-tiba telihat wanita tersebut menoleh kebelakang kearah saya dan wajahnya mengikuti ikut memutar sampai 180 derajat…mirip seperti kepala boneka yang berputar. Nampak wajahnya putih pucat dengan pandangan mata yang tidak bisa saya lukiskan seramnya.

Saya langsung memalingkan wajah dengan shock bercampur ngeri ketakutan saat itu, tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Belum lagi jalan tersebut dalam keadaan sepi sekali, hanya ada motor kami.

Dan selanjutnya saya beranikan diri kembali menengok kearah motor wanita itu yang telah berbelok ke kiri dan yang terlihat hanya si pria tanpa ada seorang pun di boncengannya.

Tanpa ba bi bu, saya menarik gas sekencang-kencangnya melalui jalan yang gelap itu.

Hiiiii...