webnovel

Menangkap Penjahat (1)

Editor: Wave Literature

Jika masalah penculikan anak ini terus berkelanjutan, takutnya suara ketidakpuasan dan gerutu warga akan terdengar dimana-mana nanti. Hal ini juga bisa saja, membuat posisi Hakim Yang sekarang tidak akan bisa dipertahankan lagi. Lalu, yang paling penting, tidak akan ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Dua kali dua belas jam, jika dalam dua kali dua belas jam kamu tidak bisa menangkap orang-orang itu. Aku akan menganggapmu sebagai komplotan mereka, dan akan tetap mengurungmu di sel penjara ini, sampai nanti mereka benar-benar tertangkap. Apa kamu setuju?!" kata Hakim Yang memberikan penawaran.

Mendengar hal itu, membuat Ning Mojian menghela napas, lalu menganggukkan kepalanya.

"Buka pintunya!" kata Hakim Yang sambil melihat ke kepala penjaga sel penjara.

Kemudian, kepala penjaga sel penjara segera mengeluarkan kuncinya, dan membukakan pintu sel penjara itu, lalu menyuruh Ning Mojian keluar.

"Jian Jian, apa kamu yakin? Jika dalam dua kali dua belas jam kamu tidak bisa menangkap orang-orang itu, maka kamu akan dianggap sebagai komplotan mereka. Saat itu kamu akan dijatuhi hukuman mati!" kata Bai Ziyuan sambil menggigit bibirnya. Lalu, dia mencoba membujuk Ning Mojian lagi, "Kamu harus memikirkan ini dengan matang!"

Namun, Ning Mojian hanya tersenyum, "Tenang saja, aku yakin kalau aku bisa menangkap mereka. Kamu sedang terluka, jadi kamu bisa pulang dulu saja bersama Tuan Bai." katanya dengan resah, sambil melihat tangan kanan Bai Ziyuan yang sedang terluka dan tidak bisa bergerak.

"Kepala Polisi Bian, kamu akan pergi bersama Nona Ye!" kata Hakim Yang langsung memerintahkan.

Bian Yun pun langsung menggenggam tangan ke depan dadanya dan menyanggupi perintah Hakim Yang.

Pria tua yang ada di seberang sel penjara Ning Mojian saat ini benar-benar terkejut, Hanya dengan semudah itu, gadis itu bisa keluar dari penjara? batinnya. Kemudian, dia langsung membalikkan badan dan merangkak keluar, dengan segera dia menepi ke sudut jeruji. "Hakim Yang, Hakim Yang, biarkan aku pergi juga, aku tahu dimana tempat mereka." katanya dengan ekspresi seperti sedang menyanjung seseorang. "Kamu tenang saja, aku sudah meramal dimana mereka berada!" katanya lagi.

Hakim Yang hanya terlihat diam saja ketika melihat ke pria tua itu, lalu dia segera berbalik dan pergi.

"Hakim Yang! Hei, Hakim Yang! Apa yang aku katakan semuanya benar!" kata pria tua itu sambil menggengam jeruji kayunya. Lalu, berteriak keras kepada Hakim Yang, "Hakim Yang, kamu harus percaya kepadaku!" katanya.

Hal itu membuat yang lainnya hanya melirik ke pria tua itu, kemudian mengikuti Hakim Yang berbalik pergi dari sel penjara. Lalu, kepala penjaga sel penjara langsung memukul jeruji kayu pria tua itu dan berteriak, "Diam!"

Membuat pria tua itu mengerutkan bibirnya, lalu dia hanya bisa memandang orang-orang di depannya tadi pergi meninggalkan sel penjara.

Setelah keluar dari penjara, Bian Yun segera memanggil lima polisi untuk segera berkumpul, "Nona Ye, semua orang sudah lengkap, kapan kita bisa memulainya?" tanyanya kepada Ning Mojian.

Ning Mojian kemudian melihat ke arah Tuan Bai dan Bai Ziyuan, lalu beralih melihat ke arah Bian Yun, "Sekarang juga boleh!" katanya. Setelah mengatakan itu, mereka langsung berjalan menuju ke jalan besar, Bian Yun terlihat menunggu di belakang sambil mengikuti Ning Mojian dengan berhati-hati.

Alasan Ning Mojian dengan percaya diri mengatakan bisa menangkap penjual anak-anak itu adalah, karena dia bisa melihat roh seorang anak kecil. Awalnya dia berpikir kalau itu hanya ilusi saja, jika bukan karena roh anak kecil itu yang tiba-tiba muncul dari sudut dinding sel penjara, dia pasti tidak akan tahu harus bagaimana meresponnya.

Ning Mojian lalu melihat jalan besar di depannya, dia melihat bahwa roh anak kecil itu mengangkat tangan, dan menunjukkan ke arah jalan yang ada di depannya. Jika harus berpindah tempat atau akan berbelok, maka roh anak itu pasti akan muncul lagi, dan menunjukkan jalan.

Sebenarnya Ning Mojian merasa kasihan dengan anak kecil itu, karena sosok roh anak kecil itu terlihat sangat lucu. Jadi, membuatnya tidak merasa takut sama sekali terhadap roh anak kecil itu. Dia justru berpikir, kalau hati manusialah yang lebih menakutkan.

Hingga akhirnya, sampailah mereka ke sebuah penginapan di Kota Jia Ding, Ning Mojian kemudian melihat anak kecil itu berdiri di tangga bawah, sambil menunjuk ke arah lantai dua. Membuatnya tidak mengatakan apa-apa tapi lagi, setelah itu dia langsung masuk ke penginapan itu.

Bian Yun terus mengikuti Ning Mojian dari belakang, sebenarnya dia tidak tahu kenapa Ning Mojian bisa yakin kalau para penjual anak itu ada di sini. Walaupun saat ini dia datang untuk menangkap penjahat, tapi dia juga tidak akan membiarkan Ning Mojian untuk kabur secara diam-diam.

"Kepala polisi Bian, wanita itu bukan bermaksud untuk menipu kita kan, dengan mencari tempat untuk berganti pakaian?!" tanya salah satu polisi kepada Bian Yun, "Tempat ini cukup ramai, jika wanita itu melarikan diri, itu bukanlah hal yang mudah untuk di cegah!" sambungnya...