"Apakah kamu memiliki perasaan terhadapku?"
Kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Enzo bergema di telinga Lanny. Dia tidak siap untuk konfrontasi langsung itu. Sedari awal, dia bukanlah tipe orang yang ingin berkomitmen dalam sebuah hubungan serius.
Karena tidak mendengar respons apa pun dari Lanny, Enzo melangkah maju, menutup jarak di antara mereka. Dia memegang bahu Lanny dan bertanya lagi.
"Apakah kamu mencintaiku, Lanny?"
Pada saat itu, Lanny merasa was-was. Dia tidak nyaman menjawab pertanyaan itu dengan jujur, jadi sebagai gantinya, dia menepisnya dengan tawa yang ringan.
"Hei, Enzo, berhentilah. Kamu terlalu berpikir. Kita sudah tidur bersama beberapa kali sebelumnya. Jangan memberi arti lebih untuk ini. Oke? Saya di sini hanya untuk menenangkan kamu dan membantu kamu melupakan Alice. Saya ingin menyemangati kamu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com