Ken yang kala itu fokus pada ponsel, langsung mendongak ketika sadar ada yang mendekati mejanya.
Dia yang awalnya mendongak melihat ke arah suara sambil tersenyum, kontan kehilangan senyumnya begitu melihat dengan siapa Kaila datang.
"Hai," sapa Kaila dengan senyum terpaksanya, alih alih membalas sapaan itu. Ken malah melirik tangan Kaila yang setia bergelayut di lengan otot Dimas begitu mesra membuat dirinya merasa sedikit aneh.
Padahal harusnya Ken tak perlu merasakan perasaan seperti ini, guna menghilangkan perasaan sialan itu ia langsung buang wajah dan membalas.
"Hai, silakan duduk!" suruh Ken, tak ingin terlihat kentara jika dirinya tengah merasakan sesuatu.
Pria itu beralih pada buku menu yang ada di dekatnya, tak tanggung tanggung dalam bertindak.
Dimas menarikan satu kursi ke belakang agar Kaila bisa duduk, dan itu dapat Ken lihat dari ekor matanya.
"Makasih, Dimas," ucap Kaila pelan, namun. Masih bisa didengar baik oleh gendang telinga Ken.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com