"Hai!"
Wiyana terlonjat kaget dikarenakan kehadiran Haru yang mendadak, bahkan Wiyana tak tahu kapan pria aneh itu berdiri di ambang pintu kamarnya.
Padahal dia sangat yakin kalau sebelumnya, dia sudah tutup rapat pintu. Tapi, kenapa bisa dibuka dengan mudah oleh Haru tanpa sepengetahuannya?
"Ada apa, kenapa malam malam menganggu saya?" sungutnya tak santai, Wiyana buang muka.
Dia ingin bersikap berani di depan Haru, sejauh yang dia tahu. Haru adalah orang yang menghancurkan keluarga pria yang ia cintai.
Maka, harus bagi Wiyana untuk menjaga jarak dengan pria itu.
"Tidak boleh memangnya?"
"Tidak!" tandas Wiyana mantap tanpa banyak basa basi.
Haru terkekeh mendengar itu, seakan apa yang Wiyana katakan sangat lucu. Pria itu sampai memegangi perutnya karena kram terus tertawa.
Kepalanya terangkat guna melihat wajah tampan itu, Wiyana yakin dia merasa tak asing oleh suara itu.
"Suaranya bener bener mirip sama bajingan itu," batinnya tak bisa mengelakkan fakta kuat itu.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com