"Alangkah baiknya jika ada Marve disini..."
"Memangnya, jika aku berada disini apa yang ingin kamu lakukan?"
Maya nyaris saja kehilangan rohnya karena rasanya rohnya meloncat jauh ketika ia tiba-tiba mendengar suara Marve padahal ia hanya seorang diri didalam kamarnya.
Dengan hati-hati, Maya beranjak turun dari atas tempat tidurnya dan berjalan pelan kearah sumber suara itu berasal.
Jantungnya berdeba kencang karena merasa sedikit takut walaupun ia merasa penasaran karena suaranya terdengar mirip dengan suara Marve tapi Marve telah pulang beberapa saat yang lalu karena Raden tidak mengijinkannya masuk untuk bertemu dengannya.
Maya mendorong tirai tebal berwarna coklat susu yang menutupi jendela besar dikamarnya. Tidak terlalu lebar Maya mendorong tirainya hanya agar ia dapat mengintip dari balik jendela kearah balkon kamarnya dan memastika tidak ada seseorang disana.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com