webnovel

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urban
Not enough ratings
281 Chs

Vol. 2 (Jangan Ragu)

Hujan masih mengguyur malam yang semakin larut, suasana dingin sangat terasa walaupun pendingin ruangan yang menempel pada dinding tidak menyala.

Dalam kegelapan malam dan bisingnya suara gemericik air yang menetes terus menerus, Maya masih dengan sabar menunggu Marve yang tengah membakar ikan hasil tangkapannya tadi.

"Jangan memandangiku seperti itu dek.." Pinta Marve sambil sesekali melirik malu kearah Maya yang saat ini duduk sambil menunjang dagunya dan memandang wajah Marve yang sedikit berkeringat karena asap panas yang berasal dari ikan yang tengah dibakarnya.

"Lalu aku harus memandang apa? Hantu?" Jawab Maya sedikit menggoda.

Marve yang awalnya gugup kini berubah menjadi sedikit kesal dan menunjukan tatapan tidak senangnya dengan menyipitkan matanya.

"Ayolah sayang.. Tidak ada hantu disini!" Protes Marve.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com