webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CEO
#CONTRACTMARRIAGE
#DENDAM

Main Love

Dua insan manusia dengan latar belakang yang berbeda. Maya Salim adalah seorang yatim piyatu berumur 20 tahun yang tinggal bersama dengan adik laki-lakinya yang masih seorang pelajar dan bibi angkatnya. Menjalani kehidupan yang sulit karena kisah kelam di masa lalunya. Marven Cakra Rahardi, seorang pewaris utama dari grup Cakra perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia, yang membuatnya menjadi salah satu pria muda terkaya di Indonesia, ia merasa kesal dengan kakeknya yang mendesaknya untuk menikah dengan wanita kaya pilihannya dan selalu menghina ibu kandungnya yang hanya seorang wanita miskin. Sebuah desakan dan penghinaan, menjadi sebuah amarah berujung sebuah pernikahan kontrak. Marven melamar Maya, seorang pelayan dihadapan semua tamu kakeknya hanya untuk membuat kakeknya merasa terhina. Sandiwara cinta terpaksa dijalankan, tapi perlahan menjadi terbiasa dan berubah menjadi sebuah harapan namun dendam Maya di masa lalu selalu menghantui. Cinta yang perlahan muncul bersama keraguan. Rasa tidak percaya dengan cinta yang datang begitu cepat. Sebuah rahasia besar dibalik kisah asmara berselimut dendam masa lalu. Akankah cinta dapat menang melawan keraguan dan rasa sakit hati? (mengandung konten dewasa, mohon bijak sana dalam membaca 18++) *** hi, terimakasih karena sudah membaca novel buatan ku 。◕‿◕。 Aku akan sangat menghargai setiap review serta komen yang kalian berikan. (*˘︶˘*).。*♡ Kalian bisa menghubungi ku di : lmarlina8889@gmail.com

mrlyn · Urban
Not enough ratings
281 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CEO
#CONTRACTMARRIAGE
#DENDAM

Vol. 2 (Jalan menuju surga)

Dokter telah selesai mengoperasi Maya, kondisinya telah melewati masa kritis namun ia belum juga sadarkan diri setelah lebih dari dua jam penanganan.

Cuaca saat ini cukup buruk, hujan deras disertai angin kencang sehingga Marve tidak dapat membawa Maya segera kembali ke Jakarta untuk melanjutkan pengobatan.

"Perkiraan cuaca untuk besok pagi kemungkinan hari akan cerah, pesawat telah tiba sejak beberapa jam yang lalu, kita hanya perlu menunggu hujan reda." Lapor Bisma pada Marve yang kini masih duduk diam menunggu Maya tersadar.

"Aku serahkan semua padamu." Ucap Marve tanpa semangat, Bisma lantas pamit undur diri dari hadapan Marve dan meninggalkan Marve sendirian menunggu Maya.

Berulang kali Marve menahan air matanya agar tidak menetes, ia sangat menyesal, semua ini adalah salahnya, jika saja ia tidak menunjukkan kekecewaan yang dirasakannya maka Maya tidak akan pergi kemarin pagi dan semua ini tidak akan terjadi.

"Dek.." Panggil Marve lembut.