"Dia mengimprint babi hutan, Sera. Seekor babi hutan," kata Vernon.
"Apa? Bagaimana dia mengimprintnya?" Sera menoleh untuk melihat ke arah pintu masuk gua. Vur sedang duduk di atas kepala Vernon sambil memegang bayi babi yang menggeliat.
"Mama, lihat," kata Vur sambil mengangkat babi hutan dengan tangannya. Anak empat tahun itu tersenyum lebar dan memeluk babi hutan itu. "Aku menamainya Snuffles."
Sera memelototi Vernon sebelum mengarahkan pandangannya ke Vur. "Apakah kamu mengimprintnya?" Tanyanya.
"Imprint? aku tidak tahu apa itu," kata Vur sambil menggelengkan kepalanya. Vernon mendengus. Bocah ini.
"Katakan pada Mama bagaimana kamu menemukannya."
"Snuffles adalah seorang gadis, dia memiliki mata seperti Mama. Aku membuat kue-kue dari lumpur di luar dan aku melihatnya. Aku mencoba memberinya dia makan, tapi dia terus mencoba melarikan diri lalu aku melakukan apa yang papa lakukan ketika aku tidak makan. Lalu dia berhenti bergerak, tetapi aku tidak ingin dia berhenti bergerak, jadi aku memeluknya dan cahaya terang muncul. Lalu papa datang," kata Vur dan memiringkan kepalanya ke satu sisi. "Apa dia gadis, mama?"
Sera memandangi babi hutan itu. Sudah pasti babi hutan ini jantan. Dia menghela nafas. "Kita akan bicara lama, Vur."
===============================================
Elise memandang kekandang naga dan menghela nafas. Ada begitu banyak ruang kosong yang ditinggalkan oleh Johann. Ketika dia akan masuk kekandang, Elise merasakan hawa kehadiran di belakangnya.
"Elise, Yang Mulia memanggilmu," seorang pria berjubah hitam berkata sambil mengulurkan tangannya ke arahnya. Elise menatap wajahnya, mencoba melihat melalui bayang-bayang, sebelum dia melangkah ke arahnya dan meraih tangannya.
"Apakah kamu siap?" Pria itu bertanya sambil tersenyum. Sebelum dia bisa menjawab, pandangannya menjadi gelap. Ketika pandangannya normal kembali, Elise tersentak dan kesulitan untuk menemukan pijakannya sampai hampir terjatuh.
"Aku tidak mengatakan 'ya'," desisnya. Pria itu tersenyum sebelum menghilang keluar dari ruangan raja.
"Elise." sang raja memanggil Elise.
"Yang Mulia." Elise berbalik dan berlutut di lantai.
"Mengapa Johann tidak bisa menggunakan sihir?" Tanya Rudolph.
"Kamu boleh berdiri," kata raja.
Elise berdiri dan mengamati para pria di depannya. Pangeran itu mengerutkan kening dan raja tidak tersenyum. Gale seperti patung berdiri di sana mengawasinya.
"Dia belum diimprint. Semua Magic Beast dapat mengimprint keturunan mereka untuk memberi mereka garis keturunan (Bloodline) mereka," kata Elise. "Magic Beast secara naluriah menghindari Magic Beast lain dengan Imprint yang lebih kuat. Tanpa Imprint, Magic Beast hanyalah binatang biasa. "
"Kalau begitu, beri Imprint dia," kata sang pangeran.
"Apakah itu bisa?" Tanya raja.
"Hanya jika Anda dapat menemukan naga yang bersedia untuk mengImprintnya," jawab Elise.
"Bagaimana dengan Magic Beast yang berbeda?" Tanya Gale.
Elise menggelengkan kepalanya. "Jika Anda mengImprint Johann, katakanlah babi hutan, maka potensi dan kemampuannya akan terbatas pada tingkat babi hutan."
Gale mengangkat alis. "Lalu jika seekor naga mengImprint seekor babi hutan?"
"Lalu naga itu bodoh."