webnovel

MAFIA And VEILED GIRL

sinopsis SEMUA BOLEH BACA, TAPI INGET.. ADA RATING UMUR YANG HANYA MENGHENDAKI KAUM DEWASA! HAPPY READING... Dia.. Lucas Vantouxer. Pria dingin tanpa ampun pada siapapun yang berani mengusik ketenangannya. Kejam nan sadis pada siapapun yang berani menghianati. Mereka tak akan pernah hidup tenang jika sudah menyangkut Tuan Agung itu dalam kehidupan. Tak ada ampun bagi mereka jika sudah di seret masuk ke dalam ruangan berbau anyir nan banyak senjata api oleh para anak buah Lucas. Namun semua tetap sama, saat ia tak sengaja menolong gadis dengan pakaian tertutup tengah menghadang jalan dan perlahan masuk dalam lingkar kehidupannya. Gadis itu juga perlahan membawa pengaruh dan selalu menjadi penengah pada konflik-konfliknya. Ya.. perlahan namun pasti, entah dari mana Lucas selalu penasaran tentang gadis itu hingga gadis bermarga Waesley itu mampu membuatnya berubah. Kekejaman dan kearoganan yang selalu ia tampakkan perlahan memudar seiring berjalannya waktu. Mengikuti kata hati seperti yang pernah gadis itu katakan padanya. “kau harus mengikuti kata hatimu jika ingin hidup tanpa beban, Mr. Luc.” - Mrs. Waesley.

Anesa_mons · Urban
Not enough ratings
386 Chs

49. Wanita Incaran

Mike tersenyum melihat perempuan yang sudah tertangkap dalam incarannya sebelumnya. Ya ... ia benar-benar ingin membunuh perempuan itu sekarang juga. Berani sekali dia mengusik ketenangan tuannya. Apa ia tak tau ia berurusan dengan siapa?

"Mau kemana lagi kau?" tanyanya begitu berada di depan perempuan itu. Sementara perempuan itu hanya menatapnya dalam diam. Tidak terkejut sama sekali dengan orang yang menghadang jalannya saat ini. 

Mike memicingkan matanya untuk mengenali siapa sebenarnya perempuan ini tapi sayang, wajahnya tertutup masker hitam dengan topi yang dikenakan. Rambut pirangnya dikuncir rapi ke belakang. Menambah kesan style kasual. Ah itu cukup bagus untuk menyembunyikan identitas aslinya. Tidak buruk, batin Mike.

Mike mendekat. Tangannya terulur untuk membuka masker yang perempuan itu kenakan. Namun secepat kilat juga tangannya ditepis kasar. Ia tersenyum kecil, nampaknya perempuan ini ingin bermain-main dengannya. Baiklah. Sepertinya memang perlu sedikit perkenalan diri agar wanita ini tidak lagi macam-macam dengannya atau bahkan dengan kehidupan tuannya. 

"Sepertinya aku pernah melihatmu. Tapi … dimana?" ucap Mike mencoba mengingat kembali bentuk tubuh perempuan ini yang memang seingatnya pernah melihat, tapi kapan ia pernah bertemu dengannya? Sial. Kenapa ia tak ingat sama sekali. Tapi ia memang punya firasat kalau ia sangat mengenali perempuan ini. Tapi siapa? ah pikirannya pusing memikirkan ini.

Perempuan itu tersenyum simpul dibalik masker yang menutupi wajahnya. Ia berhasil membuat pria ini tak mengenalinya. Padahal ia hanya mengenakan masker dan topi. Atau memang pria ini benar-benar melupakannya?

"Aku tak akan berlaku kasar jika kau mau mengaku siapa yang menyuruhmu tetapi jika tidak, mati pun aku tak peduli meski kau seorang wanita," ujar Mike mencoba mengasihani seorang perempuan. Bukan, ia memang tak begitu tega jika berurusan dengan perempuan. Mereka berkodrat lemah lembut jika harus disingkirkan dengan cara kasar dan sadis. Itu sedikit melanggar aturan sebagai pria baik-baik bukan? Tapi tak menutup kemungkinan jika mereka malah berlaku sebaliknya. Ya ... seperti perempuan di depannya ini misalnya.

Lagi-lagi perempuan itu hanya tersenyum simpul mendengar ucapan Mike. Kasihan dengan wanita? Yang benar saja. Pria itu tak tau kalau dirinya sudah menunggu kehadirannya sejak lama tapi baru kali ini mereka kembali ditemukan. Itupun dengan keadaan yang tidak ia inginkan.

Mike menatap lagi perempuan itu. Yang ia lihat masih sama. Hanya tatapan menahan sesuatu tapi tak segera ia sampaikan. Perempuan itu hanya diam dalam pikirannya. Apa yang terjadi di dalam pikiran wanita itu sebenarnya?

"Bunuh saja jika kau bisa," ujar perempuan itu kemudian. Ia memang menantang pria di depannya. Mencoba menilai sampai mana pria itu akan bertahan dengan ulahnya yang terus membuat emosi.

Mike terkekeh. "Jika itu yang kau mau, kenapa tidak dari tadi? Tanganku sudah gatal ingin meremukkan jantungmu."

Bugh! 

Tubuh perempuan itu langsung tersungkur ke aspal begitu pukulan tangan Mike menerjang perut ratanya. Sakit, tapi tidak untuk dirasakan. Ia melirik sebentar ke arah Mike. Pria itu tersenyum miring melihatnya. Ia segera berdiri. Lantas berniat membalas perbuatan Mike padanya. Namun secepat kilat juga Mike menangkisnya. Ia tersenyum melihatnya.

Bugh! 

Mike yang tak waspada langsung menerima balasan pukulan dari perempuan itu. Ia menatap tajam perempuan itu. Meski begitu, ia masih bisa tersenyum meski sudut bibirnya robek karena pukulan perempuan itu yang ternyata berbobot juga. Dia bukan perempuan biasa ternyata. Hal itu bisa ditebak oleh Mike dengan mudah dari bagaimana perempuan itu menantangnya lalu dengan pukulan yang berhasil membuatnya berdarah sedikit.

Perempuan itu yang kini tersenyum melihat darah keluar dari sudut bibir Mike. Tapi itu belum seberapa dibanding kesakitan yang ia rasakan selama ini. Mike terlalu menghabiskan kesabarannya dan satu pukulan saja tidak akan cukup mengganti semua kerugian yang ia dapatkan.

Bugh! 

Satu pukulan kembali menerjang wajah tampannya secara tiba-tiba. Astaga ... Ia bahkan tak melawan sama sekali. Mike akan menunggu perempuan itu menyelesaikan perbuatannya sebelum ia akan membalas. Biarkan perempuan itu lengah terlbih dahulu lalu Mike akan membalasnya tanpa ampun.

Bugh!

Kini pelipisnya yang mengeluarkan darah. meski terasa sedikit pusing tapi ia tak peduli. Bahkan ia tak merasakan sakit sedikitpun dengan pukulan perempuan itu meski beberapa bagian wajahnya mengeluarkan darah. 

Bugh!

Hidung mancungnya menjadi korban sekarang. Ia lantas mengusap darah segar yang baru saja keluar dari hidungnya. Bisa-bisanya ia masih mengeluarkan senyumnya dengan wajah babak belur seperti ini. Katakan saja Mike sudah gila. Tapi ia tak peduli, ia benar-benar tak tega menyakiti perempuan. Jika perempuan ini sudah lelah, ia akan langsung membawanya saja tanpa perlu menyakiti. Meski dalam hati sangat ingin membunuhnya, tapi sudahlah. Biarkan tuannya yang melakukan itu. Ia mengikuti kata hatinya saja untuk saat ini.

"Kenapa kau hanya diam saja?" 

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Anesa_monscreators' thoughts