Pria itu membanting setirnya begitu ada mobil pengangkut barang tepat di depannya. Sial. Anak buah Lucas benar-benar mahir dengan mobil sport yang digunakan bahkan ia sudah mempercepat laju mobilnya, tapi tetap saja pria berpakaian serba hitam dengan penutup wajahnya di sana bisa mengalihkan fokusnya begitu saja. Apalagi ia hampir mati karena tiba-tiba mobil sport berwarna hitam itu berbelok dan mobil pengangkut barang tepat berada di depan mobilnya dan jika saja ia tidak fokus nyawanya akan melayang begitu saja. Benar-benar sial!
"Brengsek!" umpatnya begitu mobil berhenti tepat di depan pohon besar dipinggir jalan. Ia melihat ke arah jalan yang di lewati pria berpakaian serba hitam tadi. Itu jalan buntu!
Ya tuhan ... kau mempermudah pekerjaanku terimakasih.
Pria itu kembali melajukan mobilnya. Menyusul mobil sport yang lebih dulu melewatinya dengan cepat. Ini kesempatan bagus untuk menangkap pria itu. Dia memilih jalan yang salah. Astaga ... Tuhan benar-benar berbaik hati padanya kali ini untuk menyelesaikan tugasnya.
"Mau pergi kemana kau bajingan?!" desisnya begitu melihat mobil sport itu sudah berhenti di ujung jalan. Benarkan? Ini memang jalan buntu. Ia tak kalah cepat dari pria itu. Ternyata mobil pria itu masih di sini. Tak mungkin ia balik arah, karena dengan pasti akan bertemu dengannya. Bagus! Sepertinya alam ikut membantu aksi penangkapannya saat ini. Astaga ia ingin sekali berpesta karna pekerjaannya tak sia-sia. Ia segera menyiapkan pistolnya sebelum keluar dari mobil.
Pria itu perlahan mendekati mobil sport yang masih belum beranjak di sana. Lagi-lagi ia tersenyum menang karena tujuannya tak sia-sia. Tak apa ia tak menangkap tangan kanan Lucas sebab salah satu anak buahnya juga tak apa bukan? Yang terpenting adalah salah satu dari kelompok mereka. Ide yang bagus bukan?
Sementara tak jauh dari pria pengikut itu berada, seseorang tengah tersenyum mengejek melihat aksi bodohnya. Dia pikir dia lebih pintar darinya? Astaga ... lelucon macam apa yang ia lihat ini. Menjijikkan sekali. Ia segera memasukkan peluru dalam pistol canggihnya lalu mengarahkannya pada kaki pria bodoh di sana yang berjalan perlahan mendekati mobil kosong tanpa pengemudi itu.
Dorr!
"Arg!!!"
Pria di sana meringis dengan olah tubuh yang hampir terjatuh sebab peluru yang menerjang kakinya secara tiba-tiba dan segera menoleh ke belakang saat dilihat arah peluru yang menerjang kakinya berasal dari sana. Tepat saat itu orang yang sebelumnya ia kejar ada di sana. Tersenyum mengejek dengan gerakan jari menghitung sesuatu. Ia mengernyit sebelum akhirnya terdengar suara aneh dari arah mobil sport di belakangnya. Ia segera menoleh ke arah mobil. matanya melotot tak percaya dengan apa yang selanjutnya akan terjadi. Astaga! Mobil itu akan meledak.
Dengan kekuatan yang masih tersisa, ia segera berlari dengan kakinya yang terluka dan menahan sengatan peluru di dalam tubuhnya demi menyelematakan diri. Ia tak mau mati konyol dalam permainan anak buah Lucas ini dengan harapannya yang telah meninggi sebelumnya. Pria itu benar-benar tak bisa di duga. Sial ... kenapa kakinya sakit sekali.
DUAR!!!
Tubuhnya tiba-tiba ikut melayang sesaat setelah terdengar ledakan luar biasa dari arah belakang. Ia benar-benar tak bisa membuka matanya setelah itu. Semua beban seperti hilang bersamaan dengan nyawanya.
Sementara pria berpakaian serba hitam itu tersenyum melihat tubuh tergeletak di tanah dengan banyak noda hitam-hitam di wajah dan tubuhnya. Ia yakin pria itu sudah mati. Itu memang rencananya, membuat pria itu terperangkap dalam permainannya sendiri. Aish ... benar-benar lucu mengingat ketika dia sempat berpikir bisa membunuh anak buah Lucas. Tentu saja itu tidak mudah.
"Kasihan," gumamnya dengan nada yang dibuat-buat sedih. Astaga ia benar-benar tak punya perasaan tapi itu memang menyenangkan. Membunuh dan bermain di dalamnya. Sudah berapa lama ia melakukannya? Entahlah ... yang jelas setelah bergabung dengan Lucas ia semakin suka mempermainkan orang dan menghilangkan nyawa mereka. Jahat sekali tetapi siapa yang peduli?
Pria itu berjalan mendekati tubuh tergeletak musuh tuannya. Bisa ia rasakan sudah tak ada lagi detak jantung atau hembusan napas dari pria bodoh di bawah kakinya ini. Itu berarti dia sudah mati bukan? Tapi untuk memperjelas kematiannya. Sebaiknya ia juga menembak jantung pria bodoh ini. Dan ...
Dorr!!
Sementara di ruangan lain, beberapa orang menghadap tuan mereka dengan tangan kosong. Bagaimana tidak? Incaran mereka hilang dan satu teman mereka juga sudah mati mengenaskan setelah mereka melihat mayat temannya yang terkapar di tanah dengan banyak noda darah serta percikan kebakaran.
"Kita kehilangan jejaknya, Tuan."
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^