Baru saja mereka memutuskan untuk pulang, lelaki berpakaian norak itu sudah kembali dengan sedikitnya tujuh orang berbadan kekar yang masing-masing memegang pemukul yang sepertinya terbuat dari besi.
"Rey, anterin Bu Tasya pulang gih."
Rey menoleh. "Terus, lo?"
"Gue pengen ngelepas gabut dulu. Lagian mobil lo juga mobil sport. Dan katanya Bu Tasya juga katanya ga bawa kendaraan ke sini."
Bu Tasya menyela, "Apa? Ga usah, saya bisa pulang sendiri. Lagian saya juga ga bisa ninggalin kamu gitu aja, mau taro di mana muka saya tau ada murid saya yang mau dikeroyok tapi saya malah kabur."
Dave tidak menjawabnya, membuat Rey menahan Bu Tasya dan menggeleng pelan. "Udah bu, kalo emang ibu belum mau pulang, mending ibu duduk aja. Dave … Dia lagi gabut. Jadi mungkin ini bisa jadi hal bagus buat Dave ngelepas kegabutannya yang haqiqi."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com