webnovel

Menitip Kara

Dari balkon kamar nya, Dewa melihat di abwha sambil tersenyum. Ia memperhatikan antara adik nya itu dengan teman masa lalu nya.

Tak ada banyak yang ingin ia katakan saat ini, ia hanya ingin adiknya itu mendapatkan kebahagiaan yang pantas untuk nya itu.

Sejak tadi ia hanya menjadi pengamat dari apa yang dilakukan oleh adiknya itu. Ia malas untuk turun dan bergabung meskipun ia tahu kehadiran nya tak akan pernah mengganggu. Tapi biarlah Seperti ini, mungkin saja mereka membutuhkan waktu untuk bersama mengingat tentang yang lalu dari masa lalu mereka bertiga.

Deringan suara ponsel berbunyi Membuat Dewa langsung menoleh ke arah sumber suara. Entah siapa yang telah menganggu waktu santai nya saat ini.

Dengan langkah gontai dari rasa malas yang luar biasa itu, ia berjalan ke arah kasur Dimana ia meletakkan ponsel nya.

Alisnya berkerut ketika melihat nama penelpon itu, tanpa pikir dengan panjang ia langsung mengangkat telpon tersebut dengan menekan tombol hijau.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com