Nike adalah mantan terakhirku yang memberikan trauma dan luka yang sangat membekas. Tetapi Nike sangat mengejarku sampai membuat aku semakin gila dibuatnya, semakin kesini Nike semakin berupaya keras demi mendapatkan cinta ku kembali. Cara Nike sangat kotor hingga aku perlahan melupakan trauma ku karenanya itu menjijikkan jika dunia tau aku memiliki mantan pacar yang sangat ambis dan agresif dalam mendapatkan sesuatu yang dia mau.
_
*Ping
(Layar Handphone)
Nike : "Ana jangan coba-coba menjauh gitu dong! kamu inget kenapa hubungan kita selesai? itu karna kamu selingkuh."
"Hah? apa apaanih cowo udah mulai ga bener bgt sih" ucap Ana kesal saat melihat pesan dari Nike.
(Layar Handphone)
Ana : "Denger ya Nike! coba aja loe ga punya bini gue juga gakan punya pacar lain. Dan ini loe sakit apa gimana ya? jelas jelas loe yang selingkuh dan hubungan kita juga udah selesai disana. Loe enak tiba-tiba nikah" balasnya.
...
"Nyatanya cuma buang buang waktu gue aja nih cowo argh." ujarnya sambil membanting map kerjanya.
*Dug
Map Ana ternyata melayang tepat di muka Dirga.
Dirgantara Baskoro,
Ketua pimpinan Go Together ternama dan paling berpengaruh di kotanya.
"Eh sorry sorry, gue ga..seng"
belum sempat Ana melanjutkan ucapannya, Dirga mengamuk.
"Kamu siapa? berani beraninya lempar map itu ke wajah saya?!" Dirga mengamuk.
"Kamu! ke ruangan saya." tambahnya.
Dirga meninggalkan Ana dengan kesal menuju ruangannya.
Sedangkan Ana tengah sibuk mengomeli Dirga di dalam pikirannya.
_
•Ruangan Pimpinan
"Selamat siang pak, saya Ana Bentley dari bagian manager. Ada yang bisa saya bantu?" ucap Ana.
"Saya hanya tau kamu ini orang ceroboh dan gila yang melempari pimpinannya dengan map." sindir Dirga.
Ana hanya terdiam dan memendam semua celotehannya terhadap pimpinan kejam itu.
"Ah soal itu pak saya tidak tau kalo bapak tepat dibelakang saya, saya mohon maaf." pintanya.
"Maaf itu mudah, kamu ini harus mendapatkan hukuman supaya kamu lebih hati hati lagi di lingkungan saya." kesalnya.
"Ini orang kaku banget kaya bokap gue aja hihi" ucap hatinya.
"Kenapa kamu ketawa? kamu ini!" Dirga meradang.
Dirga menghampiri Ana lalu menyeretnya ke dalam mobil.
"Heh apa apaanih!"
"Gila loe ya!"
"Sialan!!!!"
Dirga hanya terdiam dan fokus menyetir mobilnya.
Ana yang panik mencoba membuka pintu mobil untuk melarikan diri, namun usahanya sia sia karna Ana kini diikat.
"Heh pimpinan sialan! loe gatau aja gue dari keluarga mana. loe sama gue itu gada tandingannya! udah loe lepasin gue aja sekarang daripada nanti loe nyesel." ucap Ana.
Namun Dirga tidak menghiraukan dia dan hanya fokus kepada setir dan perjalanannya.
Ana bukanlah Ana Bentley jika dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Ana berupaya sekuat mungkin mencari cara untuk kabur dari jerat pimpinan gila itu.
"Oke deh oke gue ngalah"
"Lepasin dulu dong, lagian gue juga gabisa kemana mna"
"Santay aja chill gue udah nyerah" ujarnya.
Dirga tidak bodoh dan menuruti kemauan Ana tersebut. Dirga ternyata mengetahui tipu muslihat Ana untuk kabur.