webnovel

Luxuria's Penthouse : The Last Devil's Hormone

update setiap hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat! Penemuan sebuah kitab kuno, Althea-lux pada tahun 1800-an menjadi awal mula sebuah legenda yang menggairahkan untuk masyarakat pesisir pantai tak berpenghuni. Catatan jejak peninggalan seorang penulis tanpa nama membawa sebuah kabar yang mengejutkan untuk semua telinga yang mendengarnya. Ketidaksengajaan menelusuri sebuah bangunan tua yang hampir runtuh termakan usia dan tumbuhan liar di perbatasan Virginia menjadi awal mula kisah ini berasal. Selama bertahun-tahun para peneliti epigrafi memulai perdebatan mereka. Simbol bulan dan hujan, langit awan membentang, matahari berada di atas kepala. Burung terbang mengepakkan sayapnya, mati tertusuk duri dari tumbuhan liar yang ukurannya berlipat-lipat kali lebih tinggi dari seekor gajah. Setiap simbol dan tulisan aneh menjadi beban tersendiri di dalam perannya. Kitab ini diyakini sebagai pertanda akhir jaman, ketika iblis menguasai dunia manusia. Althea-lux adalah perwujudan nyata dari ramalan manusia, yang katanya hidup melebihi kekuasan dewa di dunia. Dia adalah anaknya, anak dewa yang membangkang. Tahun membawa kabar pasal kitab Althea-lux masuk menjamah peradaban manusia yang baru. Peradaban manusia urban dengan teknologi yang paling mutakhir mulai menerjemahkan apa-apa saja yang tak bisa diartikan di tahun-tahun sebelumnya, termasuk sebuah tempat bernama Luxuria's Penthouse. Di tempat inilah, iblis mengendalikan dunia manusia dengan berbaur bersama mereka. ---Luxuria's Penthouse, Greenbank, Virginia---

Lefkiilavanta · Sci-fi
Not enough ratings
375 Chs

131. Beginning of destruction

Kembali menjemput pagi yang sama, sinar sang surya menyeruak dari balik celah gorden yang sedikit terbuka. Pandangan matanya mengintip ke arah luar jendela. Dia sendirian, lebih tepatnya sedang menikmati semuanya sendirian.

Sebelum akhirnya seseorang masuk ke dalam ruangannya. Membawakan satu nampan berisi segelas kopi hangat untuknya.

"Nona Daeva ...." Dia memanggilnya, dengan begitu lirih. "Maaf sebab masuk tanpa permisi, aku mengetuk beberapa kali tadi, tetapi tidak ada sahutan."

Daeva manggut-manggut. Itu adalah hal yang wajar. Dia melirik ke arah nampan yang dibawa oleh pria itu. "Kau tahu aku tidak minum seperti itu, jadi kenapa membawakannya?" tanya Daeva, menatap pria yang meletakkan nampannya di atas meja.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com