Matahari terasa menghangatkan tubuh Bella, pelan-pelan gadis cantik itu membuka kedua matanya.
Cahaya yang begitu terang membuat mata Bella tak mampu menangkap sinar mentari yang terlihat di kedua matanya.
Setelah terkatung-katung cukup lama di hutan, tubuh gadis itu terasa sangat lemas, mungkin karena ia tak melahap sedikitpun makanan.
Air mata Bella rasanya ingin tumpah mana kalah ia merasa bahwa dirinya sebatang kara di hutan itu, namun ia adalah gadis yang kuat ia tak mau bersedih hanya karena masalah kecil seperti ini.
Gadis yang dicintai Marck itu sadar, jika angin yang membawanya sampai ke hutan pinus adalah sebuah pengamanan dari Teodora, supaya tak ada penyihir atau pengawal yang keluar dari perbatasan kota Baren tanpa seizinnya.
"Ya Tuhan, kenapa cahaya itu terang sekali. Hampir saja aku membuka mataku tapi sekarang terpaksa aku harus menutupnya kembali, karena cahaya itu terlalu silau untuk aku lihat."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com