webnovel

LUKA DI SMA

Fiona. Gadis berusia 18 tahun yang cantik, berprestasi, dan menjadi kebanggaan keluarga serta teman-temannya. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi seorang Arsitek karena ia memiliki keinginan untuk bisa membangun rumah yang mewah dan nyaman. Itu semua dia inginkan karena sejak kecil hingga berusia 18 tahun ini Fiona hanya bisa tinggal di sebuah rumah yang sangat kecil dan tidak layak huni oleh kedua orangtuanya. Sehingga Fiona ingin sekali membangun rumah yang layak huni untuk kedua orangtuanya dengan tangannya sendiri. Sejak kecil Ayah dan Ibu Fiona sudah mewanti-wanti Fiona untuk menjaga anak perempuan semata wayangnya supaya tidak salah dalam pergaulan sehingga bisa menjadi anak yang sukses suatu saat nanti sesuai dengan yang dia cita-citakan selama ini. Fiona juga pernah berjanji kepada kedua orangtuanya jika dia akan fokus sekolah dan tidak akan pacaran. Tetapi semuanya berantakan sejak Fiona mulai mengenal Lukas hingga akhirnya Fiona hamil dengan Lukas, pacarnya, yang kemudian pergi ke luar Negeri dan meninggalkannya. Inilah perjalanan hidup Fiona di mulai, yaitu llika-liku Fiona untuk menghadapi kehamilannya. Semua cita-cita yang sudah dia bangun sejak kecil hancur seketika. Kehilangan kepercayaan orangtua, di kucilkan teman, di tinggalkan kekasih, perjuangannya menjadi seorang Ibu muda namun dia juga harus tetap meraih cita-citanya. Ternyata Fiona masih memiliki keberuntungan. Ketika dia sedang dalam keadaan sangat terpuruk seperti ini bisa bertemu dengan laki-laki baik bernama Kendrick. Sejak saat itu cinta segitiga di mulai, persaingan dengan Jane dan masalah lainnya yang ada di dalam kehidupan Fiona.

Arummsukma · Fantasy
Not enough ratings
21 Chs

Kehidupan Baru

"Lukas. Kamu kemana aja si? Aku nungguin kamu juga dari tadi," ucap Fiona.

"Iya, iya, maaf aku udah bikin kamu nunggu lama. Gimana penampilan aku tadi? Bagus ga?"

"Bagus. Aku suka."

"Suka doang nih jadinya?"

"Ih iya suka banget. Tapi aku lagi khawatirkan satu hal nih."

"Apa?"

"Kamu yakin kalo kita jalan di Mall ini, kita ga akan ketauan sama siapa-siapa? Ga ada anak sekolah kita yang akan liat kita gitu? Secara tempat ini kan dekat dari tempat tadi kamu tampil."

"Engga, sayang. Aku jamin ga akan ada yang liat kita ada di sini. Aku jamin itu."

"Serius nih? Aku ga mau sampai ada anak sekolah kita yang tau. Karena pasti nantinya bakalan terdengar ke telinga orangtua aku juga. Kan kita sekarang ini lagi secret love."

"Iya. Aku jamin sayang. Ga akan ada yang tau kalo kita pacaran. Apalagi orangtua kamu. Yaudah, sekarang kita main aja yuk. Aku mau berdua aja hari ini sama kamu."

"Yaudah, ayo."

Fiona yang awalnya sempat ragu untuk jalan berdua dengan Lukas di Mall itu, kini akhirnya dia yakin setelah di yakini oleh Lukas sendiri, kekasih rahasianya. Fiona dan Lukas sudah menjalin pacaran rahasia ini 3 bulan lamanya. Mereka berdua menutupi status mereka dari teman sekolah apalagi kedua orangtua mereka. Terutama kedua orangtua Fiona. Karena Fiona pernah berjanji kepada Ayah dan Ibunya jika dia tidak akan pernah pacaran dan tetap akan fokus dengan sekolahnya. Tetapi kali ini Fiona sudah mengingkari janjinya sendiri.

Fiona dan Lukas bermain di Mall itu. Semua permainan yang ada di Timezone itu mereka mainkan. Berdua, bergandengan tangan, dunia terasa milik berdua. Dari siang hingga malam hari mereka menghabiskan waktu berdua mereka di Mall. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah.

*******

Dua orang baru turun dari dalam taksi. Mereka itu adalah Fiona dan Lukas. Ketika turun dari dalam taksi itu, cuaca di luar hujan deras. Lukas yang tidak ingin Fiona sampai kehujanan pun melindungi kepalanya dengan menggunakan jaketnya.

"Ayo, hati-hati."

"Iya, makasih."

Fiona dan Lukas masuk ke dalam rumah yang sangat mewah. Rumah itu adalah Lukas. Ya, Fiona kalo ini pergi ke rumah Lukas. Di rumah Lukas hanya ada Lukas dan satu orang asisten rumah tangganya. Tanpa ragu Fiona masuk ke dalam kamar Lukas.

"Deras banget ya hujannya," ucap Fiona sambil mengusap bajunya yang basah. Sedangkan Lukas langsung mengambil handuk untuk mengeringkan tubuh Fiona.

"Iya. Ini, keringin dulu tubuh kamu. Nanti sakit."

"Iya, makasih."

Fiona mengeringkan tubuhnya dengan handuk yang di beri oleh Lukas sambil melihat-lihat isi kamar Lukas. Di sana terdapat banyak alat musik yang dia punya. Mulai dari gitar, drum, piano dan yang lainnya. Di sana juga banyak penghargaan lomba memenangkan ajang menyanyi. Fiona tersenyum melihat semua itu. Dia merasa bangga karena mempunyai pacar yang keren dan hebat baginya.

"Kamu kenapa liatin seperti itu?" tanya Lukas.

"Ga apa-apa. Emangnya ga boleh ya kalo aku liat-liat punya kamu?"

"Ya boleh aja si. Tapi kan aku jadi malu."

"Yaelah pakai malu segala. Keren loh kamu."

"Makasih kalo gitu. Oh iya, aku ada sesuatu buat kamu."

"Oh ya? Apa?"

"Ini."

Lukas memberikan sebuah kotak kecil kepada Fiona. Dari kotaknya saja terlihat sangat cantik. Walaupun masih belum tahu isi dari kotak itu apa.

"Ini apa? Buat aku?"

"Iya. Happy anniversary yang ketiga bulan ya sayang."

"Kamu ingat hari jadian kita?"

"Ya ingat dong. Masa aku lupa. Di buka dong kotaknya."

"Makasih ya. Yaudah kalo gitu aku buka ya."

"Iya, sayang."

Fiona pun membuka kotak pemberian dari Lukas itu dengan sangat hati-hati. Fiona terkejut melihat isi dari kotak itu. Isi dari kotak itu ternyata sebuah kalung dengan liontin yang sangat indah. Fiona sangat menyukai itu.

"Gimana? Kamu suka ga?" tanya Lukas.

"Aku suka banget sayang. Ini bagus banget."

"Syukur lah kalo kamu suka. Sini aku pakaikan kalungnya di leher kamu ya."

Fiona hanya menggerakkan kepalanya ke bawah yang mengartikan Fiona mau di pakaikan kalung itu oleh Lukas. Fiona membalikkan badannya supaya Lukas lebih mudah untuk memakaikan kalung kepadanya. Dengan sangat hati-hati pun Lukas memakaikan kalung itu di leher Fiona.

"Gimana? Cocok ga sama aku?" tanya Fiona.

"Cantik. Cantik banget."

"Makasih ya. Oh iya, kenapa kamu pilih liontin kalungnya bentuk bunga matahari?"

"Karena bunga matahari itu melambangkan panjang umur. Buka matahari juga identik dengan rasa bahagia. Dan kamu adalah bunga matahari itu. Sejak bertemu dengan kamu, hari-hari aku merasa jadi lebih bahagia dari sebelumnya. Makasih ya karena kamu udah buat hari-hari aku bahagia."

"Iya, sama-sama sayang. Makasih banyak juga ya karena kamu selama ini udah menyayangi aku dengan tulus. Aku rasain banget kalo kamu itu sayang dan cinta sama aku dengan tulus. Makasih ya."

"Pasti kok itu sayang."

"Oh iya, aku juga punya hadiah loh buat kamu. Emangnya kamu doang yang ingat sama hari jadian kita?"

"Oh ya? Apa itu?"

"Kamu tutup mata kamu dulu dong. Supaya surprise."

"Hmm, oke deh."

Lukas pun menutup kedua matanya sesuai dengan keinginan Fiona. Fiona mengambil hadiah untuk Lukas dari dalam tasnya. Dan kemudian Fiona memberikannya kepada Lukas.

"Sekarang boleh buka matanya."

Ternyata Fiona memberikan headband kepada Luka dengan icon huruf F dan L yang di satukan. Bertanda jika itu adalah Fiona dan Lukas.

"Gimana? Kamu suka ga? Ini aku jahit sendiri loh buat kamu?"

"Oh ya?"

"Iya."

"Aku suka kok. Suka banget malah. Pasti ini artinya Fiona dan Lukas kan?"

"Iya."

"Suka. Aku suka banget."

"Syukur lah kalo kamu suka. Sini, aku pakaikan ke kepala kamu."

"Oke."

Fiona memakaikan headband ke kepala Lukas.

"Aduh ini masa di pakai di mata aku si."

"Hehe, iya sabar dong. Kan kaya gini. Nah, tuh kan ganteng."

"Oh ya aku ganteng?"

"Iya dong. Pacar aku pasti ganteng, hehe. Aku juga hadiahi kamu headband seperti supaya keringat yang ada di kepala kamu saat kamu tampil ga turun-turun tuh ke mata. Jadi ga ganggu penampilan kamu deh."

"Terima kasih banyak ya sayang. Aku suka sama hadiahnya."

"Iya, aku juga makasih ya sayang."

"Iya, sayang."

Lukas melihati wajah Fiona dengan sangat dalam. Penuh dengan cinta. Begitu pun sebaliknya. Hingga akhirnya hasrat bercinta di dalam hati mereka berdua tidak bisa tertahankan. Dan terjadilah sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan. Lukas menidurkan Fiona ke atas kasurnya dan Fiona pun menerimanya dengan suka hati. Karena pada dasarnya mereka berdua memang sama-sama saling suka.

-TBC-