webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

91. Semesta itu membosankan!

Pagi hilang bersama datangnya sinar agung sang raja siang yang panas seakan ingin membakar semua komponen yang ada di bawahnya. Bukan berada di tengah padatnya kota, menghirup kotornya udara berpolusi yang berembus memenuhi seluruh volume bumi, riuhnya suara klakson yang tegas saling bersaut di udara, namun sebuah ruangan ber-AC sejuk dengan suara musik pop yang samar berdentum untuk memecah keheningan. Mal besar yang kemarin dikunjunginya bersama Adam Liandra Kin itu adalah tempatnya singgah siang ini. Bukan untuk kembali berbelanja menghabiskan uang dan seluruh tabungan yang ada di dalam dompetnya saat ini, namun Davira datang sebab sang sahabat yang memintanya dengan penuh pengharapan penuh bahwa gadis cantik yang begitu terlihat mempesona dengan pakaian sederhana tak mewah juga riasan make up tipis tak tebal itu mau sejenak meluangkan waktunya untuk menemani Arka membeli sepasang sepatu basket guna membalut kakinya kala pertandingan basket benar dilaksanakan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com